Text
Bioakumulasi logam berat tembaga (cu) pada kerang darah (anadara granosa) di perairan muara sungai lumpur kabupaten ogan komering ilir Sumatera selatan
Muara Sungai Lumpur merupakan salah satu kawasan pesisir yang memiliki posisi strategis sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam hal pengembangan perdagangan, pertanian, perikanan, lalu lintas berbagai jenis kapal. Banyaknya aktivitas yang dilakukan di perairan Muara Sungai Lumpur tersebut tentu akan menghasilkan limbah dan berdampak pada ekosistem kerang darah sekitar. Salah satu logam berat yang dapat mencemari biota perairan yaitu tembaga (Cu) yang dikenal dengan logam esensial. Logam berat tembaga (Cu) pada konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan masalah terganggunya proses pertumbuhan serta kelestarian kerang darah itu sendiri serta masalah kesehatan bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bioakumulasi logam berat pada kerang darah dan menganalisis konsentrasi logam berat pada sedimen, air dan kerang darah (anadara granosa). Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan logam berat adalah Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Konsentrasi Cu dalam rentang air 0,04-0,021 ppm, konsentrasi Cu dalam sedimen berkisar 3,25-3,93 ppm dan konsentrasi Cu di kerang darah berkisar 0,36-0,73 ppm. Faktor bioakumulasi (BAF) kerang darah pada air berkisar 30,5-104,3 telah melewati batas yang telah ditetapkan oleh FAO. Sedangkan untuk BSAF kerang darah pada sedimen dinyatakan rendah karena nilai BSAF nya < 1.
Kata Kunci : Faktor Bioakumulasi, Kerang Darah, Sungai Lumpur, Tembaga (Cu)
No copy data
No other version available