Text
Potensi antibakteri ekstrak lamun Enhalus acoroides dan thalassia hemprichii terhadap Bakteri salmonella typhosa, staphylococcus aureus dan Vibrio cholera
Lamun merupakan sumber daya laut yang cukup penting keberadaannya dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat-obatan. Pengobatan menggunakan antibiotik untuk penyakit yang disebabkan bakteri patogen sudah tidak dianjurkan sebagai pilihan utama karena menyebabkan resistensi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis zona hambat dan menentukan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak lamun terhadap bakteri uji, membandingkan ekstrak lamun yang paling baik untuk menghambat pertumbuhan bakteri uji dan menganalisis potensi ekstrak lamun menjadi obat berbahan alam sebagai pengganti antibiotik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 - Februari 2016. Pembuatan ekstrak lamun dilakukan dengan metode maserasi, sedangkan pengujian potensi antibakteri menggunakan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii konsentrasi 100% tidak menghasilkan daya hambat terhadap bakteri Salmonella typhosa, tetapi menghasilkan daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Vibrio cholera berturut-turut sebesar 15,68 mm dan 15,83 mm untuk Enhalus acoroides dan 11,20 mm dan 7,95 mm untuk Thalassia hemprichii. Nilai KHM ekstrak lamun Enhalus acoroides terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10% dan terhadap bakteri Vibrio cholera pada konsentrasi 50%. Sedangkan nilai KHM pada Thalassia hemprichii tidak ditemukan.
Kata kunci : Antibakteri, Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Konsentrasi Hambat Minimum
No copy data
No other version available