Text
Perilaku harian kerbau rawa pampangan kecamatan Rambutan kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan
Kerbau rawa Pampangan terdiri dari 4 variasi, yaitu kerbau Lampung, kerbau merah, kerbau belang, dan kerbau hitam. Keempat jenis ini melakukan perkawinan antar spesies atau inbreeding yang tinggi sehingga menghasilkan keturunan yang acak. Hal ini yang mendasari sulitnya pemeliharaan serta budidaya kerbau rawa Pampangan ini. Penelitian mengenai perilaku harian dari kerbau rawa (Bubalus bubalis) Pampangan masih sangat sedikit, padahal perilaku harian dari kerbau rawa Pampangan dapat menjadi acuan awal dalam proses pembudidayaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku harian kerbau rawa Pampangan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga Desember 2014 di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, handycam, kamera digital, senter, stopwatch, dan teropong binokuler. Sedangkan bahan pengamatan adalah 4 variasi kerbau rawa (Bubalus bubalis) Pampangan, meliputi kerbau belang, kerbau Lampung, kerbau hitam, dan kerbau merah.
Jenis penelitian adalah observasional deskriptif. Cara pengumpulan data dilakukan dengan metode Focal Animal Sampling yang dimodifikasi dari Martin dan Bateson (1993). Focal Animal Sampling merupakan metode untuk mengamati semua kejadian berupa tindakan tertentu dari satu individu yang telah ditentukan dan dicatat selama periode sampel yang telah ditentukan. Pengamat juga mencatat panjang dan jumlah waktu binatang yang menjadi fokus penelitian. Metode ini dapat memberikan data yang sangat relevan, terutama jika hewan tetap dalam bidang pandang (Altman, 1974).
Pengambilan dan pengamatan data perilaku menggunakan satu ekor individu terpilih sebagai objek pengamatan dan pencatatan perilaku kerbau rawa (Bubalus bubalis) Pampangan. Individu yang terpilih haruslah memiliki kriteria yang aktif bergerak dan dalam kondisi kesehatan yang baik. Individu tersebut diikuti selama 20 menit dan diamati aktivitasnya selama 30 detik. Waktu
pengamatan yaitu kondisi terang (09.00-17.00 WIB) dan kondisi gelap (20.00-04.00 WIB).
Parameter pengamatan perilaku harian adalah perilaku makan (Ingestive), perilaku kecenderungan berkelompok dan terikat pada satu aktivitas yang sama (Alelomimetic), perilaku berselisih, bertengkar, dan menghindar (Agonistic), perilaku mencari tempat berteduh atau perlindungan (Shelter seeking), perilaku membersihkan atau merawat tubuh (Grooming), serta perilaku membuang kotoran (Eliminative).
Hasil menyatakan bahwa kurang lebih 54% perilaku harian dari kerbau rawa adalah perilaku makan (Ingestive), sekitar 25% perilaku Allelomimetic, 13% merawat diri (Grooming), sekitar 4% perilaku membuang kotoran (Eliminative) dan sekitar 2% digunakan untuk perilaku Agonistic dan Shelter Seeking. Perilaku harian keempat varian kerbau rawa (Bubalus bubalis) Pampangan yang paling dominan dilakukan adalah perilaku makan (Ingestive) sekitar 54% dan perilaku yang paling sedikit dilakukan adalah perilaku Agonistic dan perilaku Shelter Seeking yaitu sekitar 2%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu perilaku harian dari keempat varian kerbau rawa Pampangan yang paling sering dilakukan adalah perilaku makan (Ingestive) yaitu sekitar + 54% dari keseluruhan perilaku harian kerbau rawa, sedangkan perilaku yang paling jarang dilakukan adalah perilaku Agonistic dan perilaku Shelter Seeking hanya + 2%. Perilaku harian yang diamati relatif sama atau tidak berbeda untuk keempat varian kerbau rawa
No copy data
No other version available