Text
Pendeteksian penyusup menggunakan IDS (intrusion detection system) dan metode honeypot
Masalah keamanan merupakan salah satu aspek terpenting pada sebuah sistem.
Tindakan pengamanan meliputi pencegahan penyusupan ke dalam sistem,
menjaga penyusupan dari intruder untuk tetap berada di luar lingkungan sistem
serta meminimalkan dampak resiko terhadap tindakan intruder. Pada penelitian
ini dibuat sebuah sistem pengamanan menggunakan intrusion detection system
(IDS) dan metode honeypot. IDS merupakan sistem untuk mendeteksi adanya
intrusion yang dilakukan oleh intruder atau penyusup di jaringan. Pengamanan
sistem menggunakan IDS dapat diketahui berapa banyak data severties (ancaman)
beserta signature dengan high severity sebanyak 1%, medium severity sebanyak
7% dan low severity sebanyak 92%. Sedangkan pengamanan menggunakan
metode honeypot yang merupakan sebuah sistem atau komputer yang sengaja
“dikorbankan” untuk menjadi target serangan dari hacker dengan memakai dua
karakteristik yaitu low interaction dan medium interaction honeypot. Pengamanan
menggunakan low interaction honeypot dengan membuat rules untuk port yang
menjadi target yaitu port 80 untuk akses Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
sedangkan, pengamanan medium interaction honeypot menggunakan tiga virtual
host antara lain Microsoft Windows, Avaya, dan Solaris. Pengujian dilakukan
untuk menguji IDS adalah port scanning dan bruteforce. Port scanning tanpa
menggunakan honeypot yang dilihat oleh attacker merupakan port sebenarnya.
Dari 64 percobaan login yang dilakukan,maka password dan username dapat
ditemukan. Sedangkan, penetrasi bruteforce menggunakan honeypot low atau
medium, dilakukan 68 kali percobaan login, password dan username gagal
didapatkan karena yang dipakai adalah port palsu.
No copy data
No other version available