Text
Perjuangan diplomasi sutan sjahrir pada awal kemerdekaan indonesia (1945-1949) (sumbangan materi mata pelajaran sejarah Kelas XII di SMA Negeri 1 Tanjung Raja)
Penelitian ini berjudul "Perjuangan Diplomasi Sutan Sjahrir Pada Awal Kemerdekaan Indonesia (1945-1949) (Sumbangan Materi Mata Pelajaran Sejarah Kelas XII di SMA Negeri 1 Tanjung Raja)'. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi politik Republik Indonesia pada awal kemerdekaan Irndonesia (1945-1949), bagaimana pemikiran politik Sutan Sjahrir, bagaimana perjuangan diplomasi Sutan Sjahrir pada awal kemerdekaan Indonesia (1945- 1949). Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terdiri dari tatrap heuristik, kdtik srunber, interpretasi, daR historiografi. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia terjadi gejolak politik di dalam pemerintahan Republik Indonesia yaitu adanya perbedaan pandangan antara Soekarno dan Moh. Hatta tentlang pelaksanaan sistem pemerintahan. Selain itrl daUngnya kembali Belanda ke Indonesia membuat semakin rumit kondisi politik pada saat itu. Pemikiran-pemikiran Sutan Sjahrir tentang pelaksanaan revolusi, demokrasi, dan diplomasi membuat dirinya dipertimbangkan untuk mer{adi perwakilan Indonesia dalam menyelesaikan konflik aatan Indoneisa-Belanda. Apa lagi Sutan Sjahrir juga pernatr menempuh pendidikan di negeri Belanda. Sutan Sjahdr berpendapat bahwa pelaksanaan revolusi Republik Indonesia ini hendaknya tidak sekedar terbatas pada revolusi nasional saja, namun harus lebih mendal{tm agax rakyat bawah bisa merasakannya juga. Menurut Sutan Sjahdr hal tersebut bisa tercapai dengan melalrukan sebuah revolusi sosial atau revolusi kerakyatan yang dijalankan dengan demolaasi. Dengan pemikiran-pemikiran Sutan Sjahrir ittL kmrudian Sutan Siahrir dilantik sebagai Perdana Menteri yang pertam4 y'ang ditugaskan untuk melakukan perundingan dengan pihak Belanda. Perundinganperundingan yang dilaktrkan antila Sutan Sjahrir dan pihak Belanda tidaklah mudah. Setelah berkali-kali metalokan perundingan, akhintya terjadi sua-tu kesepakatan antara Sutan Sjahrir dan pihak Belanda. Pada tanggal 25 Maret ditandatanganilah suatu kesepakatan yang dikenal sebagai Perjanjian Linggadati. Yang kemudian menjadi bahan pertimbangan pada perundingan-perundingan selanjutrya.
No copy data
No other version available