Text
Optimasi produksi sumur gas lift aliran kontinyu x-03 dan x-20 pada lapangan x dengan menggunakan simulator produksi pipesim di PT.Pertamina EP Region Sumatera
Sumur X-03 dan X-20 yang terletak di lapangan X sudah mengalami penurunan
produksi disebabkan oleh penurunan tekanan. Dengan menggunakan data reservoir, data
sumur dan data produksi dari tiap sumur, maka dilakukan simulasi terhadap sumur
menggunakan simulator produksi Pipesim. Tujuannnya adalah untuk melihat kemampuan
produksi sumur dan berapa kenaikan produksi sumur yang dapat diupayakan. Simulasi untuk
mengetahui asumsi kenaikan produksi sumur dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisa
kemampuan sumur melalui perhitungan inflow performace curve (kurva IPR). Kemudian
melakukan simulasi dengan cara membandingkan peningkatan laju produksi minyak melalui
perubahan laju injeksi gas liftnya ataupun memperdalam letak titik injeksinya.
Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa kemampuan produksi maksimal dan laju
produksi optimum sumur X-03 adalah 5094 BFPD dan 2400 BFPD; dan pada sumur X-20
kemampuan maksimal dan laju produksi optimum adalah 2675 BFPD dan 1680 BFPD.
Optimasi terhadap sumur dilakukan untuk mendapatkan kenaikan produksi fluida
optimum dengan 2 (dua) skenario, yaitu : skenario I (Pertama) adalah Pengubahan laju
injeksi gas dengan gas lift valve existing yang dilakukan terhadap Sumur X-03, katub operasi
berada pada katub yang paling bawah diperoleh produksi maksimum sebesar 2002 BFPD
dengan laju injeksi gas sebesar 2,2 mmscf/d.; Sumur X-20, diperoleh produksi maksimum
sebesar 918 BFPD dengan laju injeksi gas sebesar 2,0 mmscf/d. Dari hasil skenario I
dinyatakan laju produksi tidak mencapai optimum. Skenario II (Kedua) adalah melakukan
perencanaan ulang letak kedalaman katub (redesign) kemudian dilakukan penentuan laju
injeksi. Sumur X-03, katub di desain menjadi 9 katub dengan katub operasi (Check Valve)
berada di kedalaman 5115 ft dengan asumsi produksi maksimum sebesar 2066 BFPD
dengan laju injeksi optimum 2,66 mmscf/d.; Sumur X-20, katub di desain menjadi 9 katub
dengan katub operasi (Check Valve) berada di kedalaman 5494 ft dengan asumsi produksi
maksimum sebesar 891 BFPD dengan laju injeksi optimum 1 mmscf/d. Dari hasil skenario
kedua juga tidak diperoleh kondisi laju optimum.
No copy data
No other version available