Text
Pergeseran nilai-nilai kebersamaan “nulung” bemasak
Penelitian ini berjudul “Pergeseran Nilai-nilai Kebersamaan “nulung bemasak” Dalam Adat Pernikahan di Desa Tanjung Seteko Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir”. Permasalahan yang di ambil dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai-nilai kebersamaan “nulung bemasak” dalam adat pernikahan di Desa Tanjung Seteko Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir; dan Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai kebersamaan “nulung bemasak” dalam adat pernikahan di Desa Tanjung Seteko Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan unit analisisnya adalah masyarakat Desa Tanjung Seteko yang pernah menggelar hajatan persedekahan yaitu pernikahan anaknya. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam pada sepuluh orang informan penelitian yakni enam informan inti serta empat informan pendukung, dan observasi secara langsung, serta data-data lain yang berbentuk dokumen-dokumen. Data dianalisis secara kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa dalam tradisi nulung bemasak terjadi pergeseran- pergeseran nilai sosial masyarakat yang disebabkan oleh (a) budaya masyarakat. Indikatornya bahwa masyarakat senantiasa berinteraksi secara dinamis terhadap budaya lain. serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Pola pikir/ideologi masyarakat yang ingin serba praktis dalam setiap pelaksaan acara. Pekerjaan yakni salah satu faktor yang menyebabkan bergesernya nilai kebersamaan dalam nulung bemasak karena ekonomi yang mapan membuat individu nyaman dalam bertindak, salah satunya dalam pernikahan. Proses yang rumit, butuh waktu yang lama, dan kegiatan yang tak bisa dilakukan sendiri inilah yang membuat individu untuk mengikuti kepada tradisi yang modern, begitu juga sebaliknya.(b) usaha-usaha masyarakat untuk mempertahankan tradisi nulung bemasak, yakni dari pendelegasian peran, kesibukan individu dalam bekerja membuat waktu untuk berinteraksi dengan individu satu kelompok menjadi berkurang apalagi pada saat ada pelaksanaan nulung bemasak. Usaha yang kedua, yakni melalui persatuan persedekahan. Adanya persatuan persedekahan ini, diharapkan dapat menumbuhkan kembali suasana yang harmonis, karena persatuan persedekahan ini bersifat sebagai kontrol bagi individu dalam menjaga nilai sosial yang hilang dalam tradisi nulung bemasak karena bersifat mengikat individu dalam masyarakat.
No copy data
No other version available