Text
Penggunaan anggaran belanja modal konstruksi menurut analisis standar belanja Tahun 2011 (studi penelitian pada dinas pekerjaan umum binamarga dan pengelola sumber daya Air Kota Palembang)
Belanja Modal Konstruksi merupakan belanja daerah yang dilakukan
pemerintah daerah untuk membiayai pembangunan sektor konstruksi guna
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penggunaan anggaran belanja daerah
harus mencapai target yang telah dianggarkan sehingga dapat memberikan
pelayanan maksimal dalam memberikan pelayanan publik sehingga anggaran
belanja daerah harus digunakan seefektif mungkin. Namun, tidak hanya
memperhatikan tingkat keefektifan dalam penggunaanya tetapi juga harus
memperhatikan tingkat keefisienannya. Analisis Standar Belanja (ASB)
merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keefisienan
penggunaan anggaran belanja modal konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penggunaan anggaran Belanja Modal Konstruksi Pada Dinas PU
BINAMARGA dan PSDA menurut ASB tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan metode campuran atau mixed method karena
terdapat dua data yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan tujuan
penelitian, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitaf dan data
kualitatif akan dianalisis secara terpisah dalam satu proses penelitian.
Penelitian ini menggunakan teori analisis standar belanja untuk
menganalisis secara spesifik mengenai penggunaan anggaran belanja modal
konstruksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat indikasi inefisiensi pada
penggunaan Anggaran Belanja Modal Konstruksi pada Dinas PU BINAMARGA
dan PSDA karena terdapat selisih antara total belanja modal konstruksi menurut
ASB dengan total belanja menurut DPA, yaitu sebesar Rp 295.720.551.-
Ketidakefisienan dalam Penggunaan Anggaran Belanja Modal dipengaruhi oleh
faktor monitoring dan evaluasi. Untuk meningkatkan keefisienan dalam
penggunaan Anggaran Belanja Modal Konstruksi sebaiknya Pemerintah daerah
(Dinas PU BINAMARGA dan PSDA) harus dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang berhubungan langsung dengan penggunaan anggaran belanja
modal konstruksi serta meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi yang
dilakukan.
No copy data
No other version available