Text
Analisis vegetasi kawasan lahan reklamasi tambang batubara PT. Bukit asam Tanjung Enim Sumatera Selatan
Setiap perusahaan tambang batubara mempunyai kewajiban dalam melaksanakan
reklamasi areal bekas tambang dan daerah sekitarnya yang terganggu akibat
aktivitas pertambangan. Hasil reklamasi diharapkan mampu memberikan dampak
terhadap suatu ekosistem seperti pengaturan keseimbangan karbon dioksida dan
oksigen dalam udara, perbaikan sifat-sifat tanah, pengaturan tata air dan
sebagainya. PT. Bukit Asam merupakan perusahaan pertambangan batubara yang
cukup lama dan telah banyak melakukan kegiatan reklamasi dengan baik sesuai
pedoman dari kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan. Perusahaan ini
menyadari sangat penting dilakukannya proses revegetasi atau reklamasi lahan
setelah dilakukannya aktivitas penambangan. Hal ini penting dilakukan untuk
menjaga kelestarian dan meminimalisir kerusakan lingkungan. Oleh karena itu,
perlu dilakukannya analisis vegetasi untuk mengetahui vegetasi yang tumbuh pada
lahan reklamasi PT. Bukit Asam.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan komposisi
vegetasi serta keanekaragaman spesies di kawasan reklamasi lahan Tambang PT.
Bukit Asam, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan acuan untuk memantau keberhasilan reklamasi yang
dilakukan PT. Bukit Asam, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan
dalam mengambil kebijakan dalam penggunaan lahan dan restorasi lahan di hutan
lindung agar vegetasi alami hutan tetap terjaga.
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November sampai Desember 2014.
Identifikasi jenis-jenis tumbuhan yang belum diketahui dilaksanakan di
Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode jalur ganda atau garis berpetak
(Transek) yang dimodifikasi. Plot pengamatan akan dibuat atau diletakkan pada
jalur. Data vegetasi meliputi tingkat pertumbuhan semai, pancang, tiang, dan
pohon diperoleh melalui metode transek berupa jalur berpetak. Pada tiap-tiap
transek dibuat plot ukuran 20x20 m untuk tingkat pohon, 10x10 m untuk tingkat
tiang, 5x5 m untuk tingkat pancang, dan 2x2 m untuk tingkat semai-tumbuhan
bawah.
xii
Hasil dari penelitian ini pada area Muara Tiga Besar Selatan diperoleh vegetasi
tingkat semai-tumbuhan bawah dan pancang, masing-masing sebanyak 17 dan 7
spesies. Pada area Mahayung hanya ditemukan vegetasi tingkat semai-tumbuhan
bawah sebanyak 13 spesies. Area Klawas timur dan Muara Tiga Besar Selatan
diperoleh tingkat pertumbuhan semai-tumbuhan bawah, pancang, tiang dan
pohon, masing-masing sebanyak 20, 4. 3, dan 2 spesies untuk area Klawas Timur,
sedangkan pada area Muara Tiga Selatan masing-masing diperoleh 19, 8, 7, dan 3
spesies. Indeks keanekaragaman spesies secara keseluruhan pada semua area
reklamasi dan tingkat pertumbuhan termasuk kedalam kategori rendah dengan
nilai 0 ≤ H’ ≤ 2.
Dapat disimpulkan bahwa keempat area reklamasi ini mengalami proses suksesi
yang dapat dilihat dari struktur dan komposisi vegetasi penyusunnya dari area
yang berumur 2 tahun hingga area yang berumur 19 tahun. Selain itu,
keanekaragaman spesies dari seluruh area reklamasi termasuk dalam kategori
rendah. Saran dari penelitian ini sebaiknya perlu dilakukan pengamatan yang
berkelanjutan pada setiap area reklamasi tambang batu bara PT. Bukit Asam ini,
agar dapat terlihat perkembangan dinamika struktur dan komposisi vegetasi yang
menyusun pada setiap strata umur area reklamasi serta keanekaragaman
komunitas pada setiap area tersebut, sehingga dapat diketahui pola suksesi dari
vegetasi yang menyusun setiap area reklamasi
No copy data
No other version available