Text
Respon beberapa genotipe padi (Oryza sativa L.) Berbeda toleran terendam terhadap dua tahap cekaman terendam
Sulitnya memprediksi tinggi muka air pada lahan rawa menyebabkan
tanaman padi mengalami cekaman terendam pada fase perkecambahan dan fase
vegetatif. Cekaman terendam membuat tanaman padi mengalami kerusakan secara
fisiologis sehingga dapat menurunkan hasil panen. Penggunaan genotipe yang
toleran terhadap rendaman menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Gen
Sub1 merupakan gen yang bersifat toleran rendaman dan gen toleran rendaman
tersebut sudah diintroduksikan kedalam varietas-varietas unggul padi popular.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa
genotipe padi (Oryza sativa L.) yang berbeda toleran terendam terhadap dua tahap
cekaman terendam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Petak Terbagi (split plot), dengan petak utama (main plot) adalah
perendaman, yaitu R = Direndam dan TR = Tidak direndam, dengan anak petak
(sub plot) adalah 5 varietas padi (V) yaitu V1 = FR 13A, V2 = Inpari 30, V3 =
Inpara 5, V4 = Ciherang dan V5 = Pegagan. Terdapat sepuluh tanaman untuk setiap
varietas. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil menunjukkan bahwa
varietas FR 13A memiliki kemampuan toleran yang paling baik terhadap cekaman
terendam pada fase vegetatif karena memiliki laju pertumbuhan tertinggi di
hampir setiap peubah pada masa pemulihan fase vegetatif. Tidak ada perbedaan
yang signifikan antara varietas Pegagan, Ciherang, Inpara 5 dan Inpari 30, tetapi
secara statistik varietas Inpara 5 dan Inpari 30 lebih baik daripada varietas
Pegagan dan Ciherang, terlihat dari tingkat ketahanan stress terhadap cekaman
terendam yang lebih baik daripada varietas Pegagan dan Ciherang. Varietas
Pegagan dan Ciherang memiliki tingkat ketahanan stress terhadap cekaman
terendam yang paling rendah dibandingkan varietas yang lainnya karena pada
setiap pengamatan pengaruh perendaman masih terjadi dan menyebabkan laju
pertumbuhan di hampir setiap peubah sangat rendah. Varietas-varietas padi yang
mengandung gen Sub1 (FR 13A, Inpari 30 dan Inpara 5) memiliki respon lebih
baik pada masa pemulihan fase vegatatif daripada varietas-varietas padi yang
tidak mengandung gen Sub1 (Ciherang dan Pegagan)
No copy data
No other version available