Text
Kajian Adsorpsi-Desorpsi Cu (II) dengan Adsorben Kitin-Selulosa Hasil Impregnasi
Telah dilakukan proses ekstraksi kitin dari cangkang bekicot dan proses
pemisahan selulosa dari serbuk jerami padi. Kitin dan Selulosa hasil pemisahan
dikarakterisasi menggunakan spektroskopi FT-IR dan difraktometer XRD. Kitin
dan selulosa dimodifikasi dengan cara impregnasi menggunakan tiourea untuk
selanjutnya digunakan sebagai adsorben ion logam Cu (II) dalam medium air.
Proses adsorpsi dipelajari melalui penetapan variasi waktu interaksi, pengaruh
konsentrasi, dan desorpsi terpisah. Spektrum Infra merah menunjukan bahwa kitin
hasil ekstraksi cangkang bekicot mengandung gugus fungsional -NH dan –OH
dan selulosa hasil pemisahan dari serbuk jerami padi mengandung gugus
fungsional -OH ditunjukan dengan munculnya serapan pada bilangan gelombang
3425,58 cm-1. Pola XRD kitin menunjukkan bahwa kitin memiliki struktur
kristalin sedangkan selulosa memiliki struktur amorf. Spektra FT-IR kitin-selulosa
hasil impregnasi tidak dapat membedakan keberhasilan proses impregnasi. Dari
pola XRD kitin-selulosa hasil impregnasi dapat disimpulkan bahwa proses
impregnasi telah terjadi antara kitin dan selulosa. Adsorpsi ion logam Cu (II)
dengan kitin, selulosa, dan impregnasi menghasilkan konstanta laju adsorpsi yang
mengikuti order kitin-selulosa hasil impregnasi > kitin > selulosa. Kapasitas
adsorpsi ion logam Cu (II) bervariasi pada adsorben kitin, selulosa, dan hasil
impregnasi dimana kapasitas ion logam Cu (II) lebih besar pada adsorben kitinselulosa hasil impregnasi > kitin > selulosa. Desorpsi terpisah ion logam Cu (II)
yang telah diadsorpsi dengan adsorben modifikasi kitin-selulosa menunjukkan
bahwa reagen pendesorpsi EDTA memiliki persentasi yakni 5,38 % dimana
mekanisme adsorpsi pada ion logam Cu (II) didominasi oleh mekanisme
pembentukan kompleks.
No copy data
No other version available