Journal
Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya Volume 8, Nomor 1, Desember 2024
Penelitian ini menganalisis bagaimana filosofi tradisional Huma Betang (rumah panjang komunal) sebagai simbol toleransi, kebersamaan, dan musyawarah Suku Dayak di Kalimantan Tengah, mengalami transformasi dan adaptasi dalam konteks sosial dan politik kontemporer. Meskipun Huma Betang secara fisik semakin jarang ditemukan, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya terus dipertahankan dan direinterpretasi sebagai dasar identitas kultural dan etika sosial di tengah arus modernisasi.
Melalui pendekatan kualitatif dan studi pustaka, ditemukan bahwa nilai-nilai Huma Betang kini diintegrasikan ke dalam wacana pembangunan daerah, kebijakan adat, dan gerakan revitalisasi budaya. Proses adaptasi ini menunjukkan resiliensi budaya Dayak dalam menjaga warisan leluhur sambil terlibat secara aktif dalam dinamika perubahan sosial. Namun, penelitian ini juga menyoroti tantangan erosi nilai akibat individualisme dan pengaruh budaya luar. Makalah ini menyimpulkan bahwa Huma Betang tetap relevan sebagai modal sosial dan filosofis untuk merawat keharmonisan interetnis di Kalimantan.
Kata Kunci: Huma Betang, Budaya Dayak, Kalimantan Tengah, Identitas Kontemporer, Toleransi, Adaptasi Budaya.
| Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
|---|---|---|---|---|
| 2502000007 | J00112S | 900.05 Han h | Central Library (Refferens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available