Skripsi
ANALISIS CLUSTER METODE AVERAGE LINKAGE UNTUK MENGELOMPOKKAN WILAYAH DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BERDASARKAN FAKTOR RISIKO PENYEBAB STUNTING
Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia. Stunting adalah kondisi di mana anak balita (bayi di bawah lima tahun) mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, sehingga tinggi badannya tidak sesuai dengan usianya. Kondisi Stunting pada provinsi Nusa Tenggara Timur dapat diketahui dengan melakukan pengelompokkan wilayah berdasarkan faktor risiko penyebab Stunting. Analisis Cluster adalah salah satu metode analisis multivariat yang tujuan utamanya adalah mengelompokan objek berdasarkan keimiripan karakteristik. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan wilayah di provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan faktor risiko penyebab Stunting menggunakan analisis cluster metode average linkage. Metode average linkage adalah metode penggabungan berdasarkan pada jarak rata-rata antar objeknya. Hasil pengelompokkan menunjukkan terbentuknya lima kelompok (cluster) dengan karakteristik yang berbeda. Cluster 1 terdiri wilayah Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai, Manggarai Barat, dan Nagakeo. Cluster 2 hanya terdiri dari Kota Kupang. Cluster 3 terdiri dari wilayah Sumba Barat dan Sumba Tengah. Cluster 4 terdiri dari wilayah anggota yaitu wilayah, Kupang, Rote Ndao, dan Malaka. Cluster 5 terdiri dari wilayah Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, dan Sabu Raijua. Karakteristik hasil pengelompokkan menunjukkan cluster 2 adalah yang paling aman, cluster 1 aman, cluster 3 cukup rentan, cluster 5 rentan dan cluster 4 paling rentan terhadap risiko Stunting.
| Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
|---|---|---|---|---|
| 2407006540 | T159812 | T1598122024 | Central Library (REFERENCE) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available