Skripsi
ANALISIS TEMPERATUR PEMESINAN PADA PROSES FACE MILLING MATERIAL BAJA S45C
Salah satu proses pemesinan adalah proses milling atau freis. Proses milling melibatkan pemotongan benda kerja menggunakan alat pemotong dengan mata potong jamak yang berputar. Energi yang digunakan dalam pemotongan sebagian besar diubah menjadi panas. Panas ini dihasilkan dari deformasi plastis dan gesekan antara pahat dan serpihan (chip) serta antara pahat dan benda kerja. Panas yang dihasilkan selama pemesinan menyebabkan peningkatan suhu di zona pemotongan. Pengukuran suhu benda kerja penting karena peningkatan suhu dapat mempengaruhi kekuatan, kekerasan, ketahanan aus, dan umur pahat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur suhu pada material benda kerja S45C, menganalisis distribusi suhu pada S45C dalam proses face milling, dan mengetahui pengaruh variabel pemesinan terhadap suhu pemotongan dalam proses face milling. Penelitian ini menggunakan alat pengukur suhu berupa termokopel yang dihubungkan dengan Arduino dan MAX6675. Mesin freis yang digunakan adalah mesin freis konvensional. Pahat yang dipakai adalah pahat end mill karbida berukuran 20 mm. Bahan lainnya yang digunakan adalah baja S45C dengan ukuran 25 mm x 100 mm x 200 mm. Hasil pengujian menunjukkan data cutting speed face milling, waktu pemesinan, dan suhu face milling pada 9 pengujian. Suhu maksimum benda kerja dari semua pengujian terdapat pada pengujian pertama, dengan sensor pada posisi 1 menghasilkan suhu 51°C dan posisi 2 menghasilkan suhu 59°C, yang terjadi pada putaran spindle 520 rpm, gerak makan 0,04 mm/gigi, kecepatan makan 61 mm/menit, dan waktu pemesinan 196,2 detik. Variabel pemesinan yang meningkatkan suhu benda kerja meliputi waktu pemesinan, gerak makan, dan kecepatan potong. Waktu pemesinan berpengaruh langsung terhadap suhu benda kerja, di mana peningkatan waktu pemesinan cenderung menyebabkan peningkatan suhu benda kerja, yang dapat berdampak signifikan pada kualitas dan akurasi hasil pemesinan. Semakin tinggi kecepatan potong, semakin cepat energi yang dihasilkan dari proses pemesinan, yang dapat menyebabkan peningkatan suhu karena gesekan yang meningkat antara pahat dan material yang dipotong. Semakin tinggi gerak makan, dapat menyebabkan penurunan suhu pemesinan pada benda kerja.
| Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
|---|---|---|---|---|
| 2407003975 | T149277 | T1492772024 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
| Title | Edition | Language |
|---|---|---|
| KLASIFIKASI KEKASARAN PERMUKAAN PROSES FACE MILLING CNC PADA BAJA S45C MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE C5.0 | - | id |