Skripsi
PENERAPAN TERAPI OKUPASI BERKEBUN UNTUK MENGURANGI HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG CENDRAWASIH RS ERNALDI BAHAR
Latar Belakang: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa kronis yang ditandai dengan gangguan persepsi, emosi, dan perilaku, di mana halusinasi pendengaran menjadi gejala yang paling sering muncul. Pasien dengan halusinasi pendengaran sering kali tidak mampu membedakan antara realita dan persepsi palsu, sehingga diperlukan terapi nonfarmakologis seperti terapi okupasi berkebun untuk membantu mengendalikan gejalanya. Tujuan: Menerapkan terapi okupasi berkebun terhadap penurunan tingkat halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia di ruang Cendrawasih RS Ernaldi Bahar. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif pada tiga pasien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran. Intervensi dilakukan melalui strategi pelaksanaan (SP) 1–4 selama empat hari, kemudian dilanjutkan dengan terapi okupasi berkebun selama tiga hari dengan durasi 30–40 menit setiap sesi. Penilaian dilakukan menggunakan Auditory Hallucination Rating Scale (AHRS) sebelum dan sesudah terapi. Hasil: Sebelum terapi, diperoleh skor AHRS Tn. S = 25 (halusinasi berat), Tn. E = 24 (halusinasi berat), dan Tn. R = 22 (halusinasi sedang). Setelah terapi berkebun, skor menurun menjadi Tn. S = 6, Tn. E = 6, dan Tn. R = 3, menunjukkan penurunan gejala menjadi kategori ringan. Kesimpulan: Penerapan strategi pelaksanaan (SP) 1–4 dan terapi okupasi berkebun terbukti efektif menurunkan intensitas halusinasi pendengaran. Aktivitas berkebun membantu pasien mengalihkan perhatian dari suara halusinasi, menumbuhkan rasa tanggung jawab, meningkatkan konsentrasi, serta menciptakan ketenangan emosional. Dengan demikian, terapi okupasi berkebun dapat dijadikan alternatif intervensi nonfarmakologis yang efektif bagi pasien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran. Kata kunci : Halusinasi, Halusinasi Pendengaran, Skizofrenia, Terapi Okupasi Berkebun Background: Schizophrenia is a chronic mental disorder characterized by disturbances in perception, emotion, and behavior, with auditory hallucinations being the most common symptom. Patients with auditory hallucinations are often unable to distinguish between reality and false perceptions, necessitating non-pharmacological therapies such as occupational gardening to help manage their symptoms. Objective: To apply gardening occupational therapy to reduce the level of auditory hallucinations in schizophrenia patients in the Cendrawasih ward of Enaldi Bahar Hospital. Methods : This study used a qualitative descriptive approach in three schizophrenic patients with auditory hallucinations. The intervention was carried out through implementation strategies (IS) 1-4 for four days, followed by three days of gardening occupational therapy, each session lasting 30-40 minutes. Assessments were conducted using the Auditory Hallucination Rating Scale (AHRS) before and after the therapy. Results: Before the therapy, the Mr. S's AHRS score was 25 (severe hallucinations), the Mr. E's was 24 (severe hallucinations), and the Mr. R's was 22 (moderate hallucinations). After the gardening therapy, the scores decreased for Mr S's to be 6, Mr E's to be 6, and Mr. R's to be 3. indicating a decrease in the symptoms to the mild category Conclusion: The implementation of strategies (IS) 1-4 and gardening occupational therapy are effective in reducing the intensity of auditory hallucinations. The gardening activities helped the patients divert attention from the hallucinatory voices, foster a sense of responsibility, improve concentration, and create emotional calm. Therefore, the gardening occupational therapy can be an effective alternative non-pharmacological intervention for schizophrenia patients with auditory hallucinations. Keywords :Hallucinations, Auditory Hallucinations, Schizophrenia, Occupational Therapy Gardening
| Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
|---|---|---|---|---|
| 2507006244 | T185608 | T1856082025 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |