Skripsi
ANALISIS GEOPRESSURE DAN EVALUASI MUD WEIGHT UNTUK PERENCANAAN OFFSET WELLS PADA SUMUR “TURANGGA-01” LAPANGAN “CETA” MENGGUNAKAN DATA LOG
Permasalahan dalam proses pemboran sumur sering terjadi apabila mud weight yang digunakan tidak sesuai dengan model geopressure sumur tersebut. Ketidaksesuaian ini dapat menimbulkan berbagai masalah selama proses pemboran, seperti yang dialami pada sumur TRG-1. Pada beberapa titik kedalaman, penggunaan mud weight tidak optimal sesuai dengan tekanan pori dan tekanan rekah yang ada, sehingga mengakibatkan sejumlah permasalahan teknis. Dalam kasus sumur TRG-1, digunakan mud weight sebesar 9,4 ppg pada trayek 17 1/2” dan 12,3 ppg pada trayek 8 1/2”, yang ternyata tidak sesuai dengan model geopressure dan memicu permasalahan dalam operasi pemboran. Pengolahan data wireline log dan Drillwork Predict Software digunakan dalam proses Analisa geopressure. Pemahaman yang mendalam tentang mekanisme pembentukan overpressure pada sumur TRG-1 sangat penting, karena hal ini mempengaruhi pemilihan metode yang tepat untuk menghitung tekanan pori. Setelah hasil perhitungan tekanan pori dan tekanan rekah diperoleh, data tersebut dikalibrasi dengan data tekanan aktual yang diambil dari lapangan untuk memastikan validitas analisis. Proses kalibrasi ini memastikan bahwa model yang digunakan mencerminkan kondisi aktual di lapangan. Selanjutnya, hasil perhitungan tekanan pori menggunakan metode Eaton yang dikalibrasikan dengan Drill Stem Test Data dari hasil analisa dan perhitungan tekanan rekah menggunakan metode Eaton yang dikalibrasikan dengan Leak off Test yang diambil dari beberapa titik di lapangan. Setelah analisis model geopressure dilakukan, safe mud window dapat ditentukan. Melalui analisis yang dilakukan, diperoleh safe mud window, yaitu rentang tekanan lumpur yang aman untuk digunakan selama pemboran, yang tidak akan merusak formasi ataupun menyebabkan hilangnya lumpur kedalam formasi. Berdasarkan hasil analisis geopressure sumur TRG-1, ditemukan bahwa terdapat masalah gumbo pada kedalaman 670 meter (2200 ft) dan loss circulation pada kedalaman 2040 meter (6700 ft). Masalah gumbo disebabkan oleh penggunaan mud weight yang terlalu rendah pada trayek 17 1/2”, yang tidak mampu menahan tekanan pori yang ada. Sebaliknya, pada trayek 8 1/2”, mud weight yang digunakan terlalu besar, menyebabkan hilangnya lumpur pemboran ke dalam formasi atau loss circulation. Berdasarkan safe mud window yang diperoleh dari analisis model geopressure sumur TRG-1, disarankan penggunaan mud weight pada satu lubang bor yang optimal sebesar 10,4 ppg untuk trayek 17 1/2” dan 11 ppg untuk trayek 8 1/2” dimana mud weight tersebut nilainya berada diatas tekanan pori dan dibawah tekanan rekah. Penggunaan mud weight yang sesuai dengan rekomendasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko permasalahan selama pemboran, meningkatkan efisiensi operasional, serta menjamin keselamatan proses pemboran. Hasil analisis menunjukkan bahwa penentuan mud weight yang tepat melalui analisis geopressure sangat penting untuk menghindari masalah teknis dan kerugian operasional yang mungkin terjadi.
| Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
|---|---|---|---|---|
| 2507006054 | T184305 | T1843052025 | Central Library (REFERENCE) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available