Skripsi
HUBUNGAN ANTARA KADAR MAGNESIUM SERUM DAN KELUHAN HOT FLUSHES PADA WANITA POSTMENOPAUSE
Pendahuluan : Penurunan kadar estrogen pada menopause menimbulkan spektrum gejala yang luas. Salah satu gejala yang paling umum dikeluhkan adalah hot flushes. Estrogen diduga dapat mempengaruhi aktivitas sistem noradrenergik dan serotonergik dengan memodulasi kadar kedua neurotransmiter tersebut di dalam otak. Norepinefrin dan serotonin terlibat dalam regulasi homeostasis suhu tubuh di hipotalamus. Ketidakseimbangan kedua neurotransmiter tersebut akan mempengaruhi fungsi hipotalamus sebagai termoregulator, yang akhirnya mengakibatkan hot flushes pada individu yang rentan. Magnesium merupakan salah satu mikronutrien yang berperan dalam fungsi neurotransmiter, termasuk serotonin dan norepinefrin. Tujuan : Mengetahui hubungan antara kadar magnesium serum dan keluhan hot flushes pada wanita postmenopause. Metode : Observasional analisis dengan metode potong lintang. Hasil : Enam puluh wanita postmenopause memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, dengan rerata umur sampel adalah 53,82 ± 4,14 tahun. Sebanyak 31 (51,7%) sampel mengalami hot flushes. Rerata kadar magnesium serum adalah 2,065 ± 0,200 mg/dL. Titik potong kadar magnesium serum dengan nilai sensitivitas dan spesifisitas terbaik berdasarkan ada tidaknya keluhan hot flushes, berada pada kadar 2,125 mg/dL. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar magnesium serum dan keluhan hot flushes (PR = 4,156; p = 0,018; CI = 90%). Kesimpulan : Wanita postmenopause dengan kadar magnesium serum ≤ 2,125 mg/dL memiliki risiko 4 kali lipat lebih tinggi mengalami hot flushes dibandingkan wanita postmenopause dengan kadar magnesium serum > 2,125 mg/dL. Kata kunci : magnesium, hot flushes, postmenopause
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507005988 | T184152 | T1841522025 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |