Skripsi
PENGUJIAN KINERJA ALAT BANTU CEKAM PADA PEMBUATAN LUBANG (DRILLING) DENGAN VARIASI PUTARAN DAN SUDUT POTONG UTAMA PAHAT
Dalam dunia industri, proses pemesinan dengan menggunakan mesin perkakas merupakan proses yang paling banyak digunakan. Khususnya dalam membuat komponen-komponen mesin, hal ini disebabkan karena mesin perkakas mampu membentuk produk yang lebih teliti serta lebih tepat. Hampir semua produk dapat dibentuk dengan menggunakan mesin perkakas. Salah satu dari mesin perkakas yang paling sederhana, yang digunakan dalam produksi (pemesinan) adalah mesin gurdi. Penggurdian adalah membuat lubang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah pahat gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat dicapai dengan memegang penggurdi stasioner dan memutar benda keija, misalnya menggurdi pada mesin bubut dengan benda keija dipegang dan diputar oleh sebuah pencekam. Suatu mesin perkakas dapat ditingkatkan kemampuannya untuk membuat benda keija dengan menambah alat tambahan (attacment). Mesin bubut dapat melakukan proses freis dengan menambah alat bantu cekam (fbcture). Alat bantu cekam yang dibuat tersebut harus dapat berfungsi dengan baik, sehingga benda keija yang dibuat sesuai dengan yang diinginkan, sebelum di gunakan maka perlu dilakukan pengujian. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besar penyimpangan ukuran pada pembuatan lubang (Drilling) yang dilakukan pada dua mesin yaitu pada mesin Gurdi dan pada mesin Bubut. Pada mesin bubut, benda dilekatkan pada alat bantu cekam yang dibuat dan alatnya di cekam pada spindel. Dalam kondisi demikian proses pemesinan sama seperti proses freis vertikal. Dari hasil pengujian didapat bahwa untuk proses gurdi dan bubut baik menggunakan coolant maupun tanpa coolant dengan variasi putaran (n) yaitu semakin tinggi putaran (n) maka semakin besar nilai penyimpangan (5) yang teijadi.dan semakin rendah putaran (n) maka semakin kecil nilai penyimpangan yang teijadi. Untuk proses gurdi dan bubut tanpa coolant dengan variasi sudut potong utama (k,) yaitu semakin besar sudut potong utama (k^ maka semakin kecil nilai penyimpangan (6) yang teijadi dan semakin kecil sudut potong utama (Kr) maka semakin besar nilai penyimpangan (8) yang teijadi. Antara proses gurdi dan bubut dengan variasi putaran (n) dan variasi sudut potong utama (Kr) nilai penyimpangan terkecil teijadi pada proses gurdi dan nilai penyimpangan terbesar teijadi pada proses bubut. Antara proses gurdi dan bubut penyimpangan terkecil terdapat pada proses gurdi dan penyimpangan terbesar teijadi pada proses bubut.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0907001371 | T156494 | T1564942009 | Central Library (References) | Available but not for loan - Not for Loan |