Skripsi
OPTIMASI DESAIN GEOMETRI LERENG MATERIAL OLD DUMP DITINJAU DARI BEDA ELEVASI PADA USAHA PENGGALIAN ULANG MATERIAL TIMBUNAN PIT X BUKIT ASAM Tbk. TANJUNG ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN
PT. Bukit Asam, Tbk memiliki 5 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan total luas 40.347 На di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan di area Tambang Air Laya Utara PT. Bukit Asam, Tbk dengan wilayah IUP ±7.6221 Ha. PT Bukit Asam, Tbk dikenal sebagai perusahaan pertambangan batubara terbuka yang melakukan penggalian terus menerus dimulai dengan pemindahan lapisan tanah penutup dan berlanjut sampai batubara ditemukan.
Sebelum melakukan kegiatan penggalian tentu harus memperhatikan stabilitas lerengnya terlebih dahulu. Stabilitas lereng sangat penting dalam operasi penambangan karena berpengaruh terhadap keselamatan pekerja di tempat kerja, keamanan peralatan, dan produksi yang efisien. Dalam aktivitas penambangan, pembuangan tailing, endapan bijih, lereng, open pit dan open cut merupakan tempat yang paling sering terjadi masalah stabilitas lereng. Kelongsoran akan tetap terjadi apabila mengabaikan stabilitas lerengnya. Tujuan dari penelitian ini sendiri
yaitu untuk melakukan redesain geometeri lereng tunggal maupun lereng keseluruhan pada desain RKP Tahun 2024 yang akan melakukan penggalian ulang
pada area Pit X dengan luas area pengerjaan sebesar ±95,13 Ha. Dilakukan redesain
bertujuan untuk pengoptimalan faktor keamanan dan keuntungan produksi dengan harapan dapat mengurangi biaya pengupasan tanah penutup. Pengoptimalan ini dilakukan dengan cara membuat lereng yang awalnya landai menjadi lebih terjal
dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan pekerjaan, peralatan maupun keuntungan produksi. Penelitian dilakukan untuk menganalisis kestabilan
lereng melalui pengujian sifat fisik dan mekanik. Dalam hal ini metode keriteria
X Universitas Sriwijaya keruntuhan yang digunakan untuk menganalisis kelongsorannya yaitu dengan menggunakan Metode Mohr Coloumb, sedangkan metode kesetimbangan batas
yang digunakan yaitu Metode Morgenstern Price. Pada penelitian ini juga membahas probabilitas kelongsoran dengan menggunakan simulasi Monte Carlo.
Luas permukaan daerah pengupasan overburden pada desain RKP Tahun 2024 sebesar 8.172,79 m² . Target produksi sebesar 2.000.000 ton batubara dengan
volume material tanah penutup (overburden) yang harus dikupas sebesar 29.000.000 BCM serta diperoleh nilai stripping ratio sebesar 14,5. Hasil evaluasi lereng keseluruhan material old dump dengan tinggi lereng keseluruhan 66,582 m, lebar berm lereng 447,69 m, overall slope 8,32° dan lebar bench 25 m, tinggi bench 6 m dengan rasio perbandingan 1:3 dan sudut single slope 18,43°. Kemudian
dilakukan redesain dan didapatkan hasil rekomendasi sebesar tinggi lereng
keseluruhan 64,799 m, lebar berm lereng 303,33 m, overall slope 13,02°dan lebar bench 25 m, tinggi bench pada elevasi 131-110 sebesar 8 m dengan rasio
perbandingan 1:2, single slope 26,57° dan pada elevasi 110-50 sebesar 8 m dengan rasio perbandingan 1:1,5, single slope 33,69. Pada saat dilakukan desain geometri lereng dibuat dalam kondisi terburuk dan lereng dibuat menjadi jenuh atau full
saturated dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya kelongsoran akibat setiap
perubahan yang ada dilapangan. Adapun alasan lain yaitu karena lereng tunggal
memiliki dimensi yang kecil dan dekat dengan permukaan sehingga sangat dipengaruhi oleh faktor eksogen seperti erosi dan pelapukan. Adapun software yang digunakan untuk melakukan redesain geometri lereng ini yaitu menggunakan software GeoStudio 2023. 1.
Kata kunci: Desain geometri lereng, kestabilan lereng, kesetimbangan batas, keuntungan produksi
| Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
|---|---|---|---|---|
| 2407002896 | T144168 | T1441682024 | Central Library (References) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available