Text
PENGEMBANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT STRATEGI BISNIS RITEL TRADISIONAL DENGAN KOMBINASI TEKNIK DATA MINING DAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)
Keberadaan ritel di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat. Manajemen yang modern, layanan yang lebih baik, kepastian dalam kuantitas dan kualitas produk, serta harga yang kompetitif menjadikan ritel modern memiliki daya saing lebih tinggi dibandingkan dengan ritel tradisional. Ekspansi ritel modern, khususnya minimarket, semakin marak di berbagai daerah, termasuk di Kota Palembang. Keberadaan minimarket ini berdampak terhadap eksistensi ritel tradisional yang telah lebih dahulu berdiri. Kajian penelitian terdahulu menunjukkan bahwa masih sedikit penelitian yang secara khusus membahas strategi bisnis ritel tradisional. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pengembangan strategi bisnis ritel tradisional adalah konsep knowledge management. Dalam penelitian ini, model knowledge management Botha digunakan sebagai landasan dalam pengelolaan pengetahuan untuk menghasilkan strategi bisnis ritel tradisional. Penelitian ini berfokus pada ritel tradisional di Indonesia dengan studi kasus di Kota Palembang. Keunikan penelitian ini terletak pada pengembangan model knowledge management yang mengintegrasikan teknik pengelolaan pengetahuan dengan kombinasi algoritma data mining Apriori dan metode statistik Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian mengenai eksistensi ritel tradisional menunjukkan bahwa keputusan pembelian di ritel tradisional hanya dipengaruhi oleh faktor produk, dengan nilai determinasi (R²) sebesar 68%. Hal ini menunjukkan bahwa 68% variasi dalam keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel produk, mengalami peningkatan sebesar 13% dibandingkan dengan penggunaan SEM saja. Faktor produk sendiri dipengaruhi oleh indikator ketersediaan, keanekaragaman, kualitas, dan kemasan produk. Selain itu, hasil penelitian mengenai strategi bisnis ritel tradisional, yang diukur melalui kinerja ritel tradisional, menunjukkan bahwa kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor keunikan ritel tradisional, strategi bersaing, dan strategi kemitraan, dengan nilai determinasi (R²) sebesar 73%. Artinya, 73% variasi dalam kinerja ritel tradisional dapat dijelaskan oleh ketiga faktor tersebut, mengalami peningkatan sebesar 16% dibandingkan jika hanya menggunakan SEM. Sementara itu, penelitian terdahulu menunjukkan bahwa peningkatan nilai R² dari teknik SEM konvensional ke kombinasi Apriori-SEM hanya sebesar 9%. Kontribusi penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam aspek teoritis, metodologis, dan praktis. Kontribusi teoritis meliputi pengayaan teori terkait knowledge management dalam bidang Strategi Bisnis Ritel Tradisional (SBRT), serta penguatan model Botha yang lebih spesifik untuk ritel tradisional, khususnya usaha kelontong, usulan penerapan tools knowledge management dalam tahapan organizing knowledge, yaitu mengintegrasikan algoritma data mining Apriori dan metode statistik Structural Equation Modeling. Dari sisi metodologi, penelitian ini memperkuat proses tacit dan explicit knowledge di tingkat peritel tradisional serta mengintegrasikan dua pendekatan yang berbeda, yaitu Data Mining dan SEM, yang memberikan kontribusi baru dalam metode analisis data ritel tradisional di Kota Palembang.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507002812 | T173344 | T1733442025 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available