Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KADAR sIgA (SECRETORY IMMUNOGLOBULIN A) ASI, PHBS IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DAN BALITA USIA 0-24 BULAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS

---

Penilaian

---

Diare berdasarkan data global pada balita menyumbang sekitar 1,7 miliar kasus dan jumlah kematian pada balita sekitar 526.000 jiwa, dengan sebagian besar diare terjadi di negara berkembang. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020, diare menyumbang 3.252.277 kasus kematian. Penyakit infeksi rentan untuk terjadinya kematian pada bayi dan balita umur 0-24 bulan. Komponen bioaktif sIgA dalam ASI dapat melindungi bayi terhadap infeksi saluran pencernaan atau diare. Namun masih sedikit penelitian yang membahas, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis hubungan antara kadar sIgA ASI dengan kejadian diare pada bayi dan balita di Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai bayi dan balita usia 0-24 bulan dan sedang menyusui di Kabupaten Musi Rawas sebanyak 48 orang. Pada penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata kadar sIgA 1,530 ng/dL, sebagian besar anak tidak mendapatkan ASI eksklusif (79,2%), dan paling banyak memiliki status gizi baik (77,1%) serta didapatkan anak berjenis kelamin laki- laki dan perempuan sama (50%). Pada pelaksanaan PHBS Ibu didapatkan bahwa sebagian besar Ibu melakukan CTPS dengan baik (62,5%), serta sumber air bersih dari air sumur (91,7%) dan kepemilikan jamban pribadi (93,8%). Hasil uji bivariat karakteristik anak didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara karakteristik anak dengan kejadian diare pada bayi dan balita usia 0-24 bulan (p> 0,05). Namun pada hasil uji bivariat pelaksanaan PHBS Ibu didapatkan hasil bermakana antara CTPS Ibu dengan kejadian diare pada bayi dan balita usia 0-24 bulan (p-value = 0,017), serta terdapat perbedaan bermakna kadar sIgA pada kelompok usia dengan (p-value = 0,048) di Kabupaten Musi Rawas. Kadar sIgA pada kelompok yang mengalami kejadian diare sering memiliki rata-rata lebih tinggi dengan kelompok yang mengalami diare jarang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dalam pencegahan dan pengendalian kejadian diare terutama terkait kondisi kebersihan terkait PHBS salah satunya melakukan CTPS dengan cara mencuci tangan saat setelah buang air besar dan kecil, setelah menceboki bayi, setelah membuang sampah, setelah bersin atau batuk dan sebelum menyiapkan makanan atau menyusui anak serta membuang sampah pada tempatnya.

---

Availability

Inventory Code	Barcode	Call Number	Location	Status
2407002588	T143476	T1434762024	Central Library (References)	Available but not for loan - Not for Loan

Detail Information

Series Title

-

Call Number

T1434762024

Publisher

Indralaya : Prodi Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya., 2024

Collation

xvi, 148 hlm.; ilus.; 29 cm

Language

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Classification

613.07

Content Type

Text

Media Type

unmediated

Carrier Type

-

Edition

-

Subject(s)

Prodi Kesehatan Lingkungan

Specific Detail Info

-

Statement of Responsibility

KA

Other version/related

File Attachment

Comments

---

You must be logged in to post a comment