Text
Modal sosial dalam tradisi agung gawe pada masyarakat desa meranjat II kecamatan Inderalaya Selatan kabupaten Ogan Ilir
Penelitian ini berjudul “Modal Sosial Dalam Tradisi Agung Gawe Pada Masyarakat Desa Meranjat II Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir”. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana modal sosial dalam proses pelaksanaan tradisi Agung Gawe pada masyarakat Desa Meranjat II Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan modal sosial yang ada dalam proses pelaksanaan tradisi Agung Gawe pada masyarakat Desa Meranjat II Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan unit analisisnya adalah masyarakat Meranjat II yang melaksanakan tradisi Agung Gawe. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi secara langsung, wawancara mendalam pada lima orang informan penelitian. Data dianalisis secara kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaan tradisi Agung Gawe mengadung unsur-unsur modal sosial, yaitu (1) reciprocity hubungan timbal balik antara anggota masyarakat, apabila menolong tetangga maka suatu saat juga akan ditolong, sering datang ke tempat orang sedekah maka akan dibantu juga, memberikan bantuan berupa materi yaitu “amplop” dan non materi berupa tenaga dan meminjamkan perlengkapan untuk memasak, maka suatu saat akan mendapatkan balasannya yang sama baik secara materi maupun non materi. (2) trust adalah hubungan saling mempercayai ditandai dengan bagi tetangga dekat akan hadir secara sukarela, mereka pun akan datang meskipun sebelumnya yang melaksanakan Agung Gawe saat diundang tidak menghadiri undangan tersebut, sebab mereka percaya suatu saat mereka akan hadir, karena di dalam satu keluarga tidak mungkin hanya satu kali melaksanakan Agung Gawe dan mereka tidak hadir itu karena berhalangan. Bagi tetangga jauh akan hadir tetapi diundang terlebih dahulu, dan dalam masyarakat itu dikenal dengan istilah saling pandang yang dipakai masyarakat Desa Meranjat II untuk tetap bersikap dan berprilaku baik terhadap anggota masyarakat lain, dalam hal ini anggota masyarakat akan tetap bersikap baik dan tetap menghadiri Agung Gawe, meskipun sebelumnya yang melaksanakan Agung Gawe tidak menghadiri Agung Gawe yang dilaksanakan oleh anggota masyarakat tersebut. (3) norma sosial berupa cara (usage) ditandai dengan keluarga dekat, membantu persiapan dan pelaksanaan Agung Gawe. Keluarga jauh, menghadiri pelaksanaan Agung Gawe. Tetangga. Membantu persiapan dan pelaksanaan Agung Gawe, memasak (masak-masak) dan pemberian sanksi bagi yang melanggar tradisi Agung Gawe dalam hal ini adalah pembatalan pertunangan. (4) nilai-nilai di dalam Agung Gawe adalah tolong menolong (nolong gawe, nyirenke gawe), gotong royong, kebersamaan, keakraban (samo-samo), kekeluargaan (nambah keluargo, keluargo kumpul lagi)
No copy data
No other version available