Text
REPRESENTASI KELAS SOSIAL DALAM FILM HUNGER (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)
Makanan tidak hanya berperan sebagai kebutuhan dasar, tetapi juga mencerminkan kelas sosial. Perbedaan akses, jenis, kebiasaan makan dan penempatan sebuah makanan menunjukkan adanya hierarki sosial. Kelompok ekonomi tinggi cenderung mengonsumsi makanan berkualitas, sedangkan kelompok menengah ke bawah lebih fokus pada kebutuhan pokok. Salah satu film yang menggambarkan realitas ini ialah film Hunger. Film Hunger mengangkat isu kelas sosial melalui kemewahan dari hidangan dan restoran fine dining yang di dalamnya terdapat penggambaran kelas sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dari teori Pierre Bourdieu yang mengkaji modal ekonomi, sosial, budaya dan simbolik yang memengaruhi stratifikasi kelas yang ditampilkan dalam film. Metode analisis semiotika digunakan untuk mengidentifikasi visual, dialog, serta karakterisasi yang membentuk kelas sosial melalui penggambaran penggunaan pakaian dan perhiasan, konsumsi dan jenis pekerjaan, serta mobilitas sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Hunger merepresentasikan perbedaan kelas sosial melalui simbol-simbol visual seperti makanan mewah, tata cara makan, serta desain interior restoran yang eksklusif. Tokoh-tokoh dalam film mencerminkan posisi kelas melalui cara bicara, pilihan karier, dan interaksi sosial mereka. Modal simbolik seperti reputasi dan pengaruh dalam dunia kuliner digunakan sebagai alat untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi kelas. Representasi ini menegaskan bahwa kelas sosial tidak hanya dibentuk oleh ekonomi, tetapi juga oleh nilai-nilai budaya dan simbolik yang dilekatkan pada gaya hidup. Kata Kunci: Representasi, Kelas Sosial, Film, Hunger, Semiotika
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507003265 | T174450 | T1744502025 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available