Skripsi
INTERVENSI TEKNOLOGI KESEHATAN DIGITAL TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS: SYSTEMATIC REVIEW
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global, dengan 10,6 juta kasus pada tahun 2022. Kepatuhan terhadap pengobatan TB yang berlangsung 6–8 bulan masih menjadi tantangan di berbagai negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi teknologi digital dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan TB melalui systematic review. Pencarian literatur dilakukan di Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, dan EBSCO untuk publikasi tahun 2014–2024. Kriteria inklusi meliputi studi eksperimental yang meneliti intervensi digital pada pasien TB, tersedia dalam full-text, dan berbahasa Inggris. Kriteria eksklusi mencakup studi observasional, grey literature, dan penelitian yang hanya menguji aspek teknis tanpa mengevaluasi dampak terhadap kepatuhan pasien. Penilaian kualitas artikel dilakukan menggunakan Cochrane Risk of Bias Tool dan ROBINS-I. Hasil analisis terhadap 11 artikel menunjukkan bahwa intervensi seperti kotak obat digital, Video Observed Therapy (VOT), serta aplikasi berbasis pesan dan panggilan suara dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Efektivitas intervensi ini dipengaruhi oleh literasi digital, motivasi pasien, fitur teknologi, serta dukungan sistem layanan kesehatan dan kebijakan pemerintah. Intervensi teknologi digital berpotensi meningkatkan kepatuhan pengobatan TB, tetapi efektivitasnya bergantung pada faktor individu dan sistem kesehatan. Sehingga, strategi implementasi harus mempertimbangkan kondisi sosial dan infrastruktur kesehatan di setiap negara agar intervensi lebih optimal.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507002516 | T169092 | T1690922025 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available