Text
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DENGAN TERAPI MINDFULNESS BREATHING DI RUANG MERAK RS ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN
Background: Mental health is a psychological condition of a person growing and developing maturely in their life which includes physical, intellectual, and emotional development. Schizophrenia is one of the most common causes of mental health disorders in the world. One of the symptoms caused by Schizophrenia is the emergence of a risk of violent behavior. Non-pharmacological therapy that can be given to patients at risk of violent behavior is mindfulness breathing therapy. Objective: To find out and apply mindfulness breathing therapy to patients at risk of violent behavior. Method: Using a case study with a qualitative descriptive writing method. Results: After being given mindfulness breathing therapy, it was obtained that Mr. D experienced 10 symptoms (71.4%) and decreased to 1 symptom (7.14%) after the intervention. Mr. H experienced 13 symptoms (92.8%) and decreased to 1 symptom (7.14%), and Mr. R experienced 12 symptoms (85.7%) and decreased to 1 symptom (7.14%). Discussion: Implementation of mindfulness breathing therapy can provide a sense of calm and comfort to patients. Doing mindfulness breathing therapy can repair mood and increase significant emotional regulation so that they will feel better. Conclusion: Mindfulness breathing therapy can help patients control their emotions and reduce the risk of violent behavior. Keywords: Nursing care, Mindfulness breathing, Risk of violent behaviorLatar Belakang: Kesehatan mental merupakan suatu kondisi psikologis seseorang tumbuh dan berkembang matang pada kehidupannya yang meliputi perkembangan fisik, intelektual, dan emosional. Skizofrenia merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan mental terbanyak di dunia. Salah satu gejala yang ditimbulkan dari Skizofrenia yaitu munculnya risiko perilaku kekerasan. Terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan pada pasien risiko perilaku kekerasan yaitu terapi mindfulness breathing. Tujuan: Mengetahui dan menerapkan terapi mindfulness breathing pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan. Metode: Menggunakan studi kasus dengan metode penulisan deskriptif kualitatif. Hasil: Setelah diberikan terapi mindfulness breathing didapatkan bahwa Tn. D mengalami 10 gejala (71,4%) dan menurun menjadi 1 gejala (7,14%) setelah intervensi. Tn. H mengalami 13 gejala (92,8%) dan menurun menjadi 1 gejala (7,14%), serta Tn. R mengalami 12 gejala (85,7%) dan menurun menjadi 1 gejala (7,14%). Pembahasan: Pelaksanaan terapi mindfulness breathing dapat memberikan perasaan tenang dan nyaman pada pasien. Melakukan terapi mindfulness breathing dapat memperbaiki mood dan meningkatkan regulasi emosi yang signifikan sehingga akan merasa lebih baik. Kesimpulan: Terapi mindfulness breathing dapat membantu pasien dalam mengontrol emosi dan penurunan risiko perilaku kekerasan. Kata Kunci : Asuhan keperawatan , Mindfulness breathing, Risiko perilaku kekerasan
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507003362 | T174993 | T1749932025 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available