Text
PENGENDALIAN POPULASI ULAT KANTONG DI TANAMAN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN INSEKTIDA BERBAHAN AKTIF ACEPHATE
Kelapa sawit (E. guineensis) merupakan komoditas perkebunan terbesar di Indonesia. Komoditas ini telah berkembang pesat dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan masyarakat dan devisa negara dari sektor pertanian. Total luas areal perkebunan kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir telah mencapai 10,9 juta ha dan diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 11,4 juta ha. Tanaman ini tergolong tanaman tahunan karena dapat berproduksi secara ekonomis hingga 25-30 tahun. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang sangat penting dalam industri pertanian dan perkebunan. Besarnya hasil produksi dari kelapa sawit sendiri digunakan untuk memajukan perekonomian di tingkat desa maupun di tingkat negara. Di tingkat desa, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 14,35%. Penelitian ini dilakukan di PT. Roempoen Enam Bersaudara di Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2024. Tanaman kelapa sawit ditanam pada tanah spodosol pada umur 5 tahun. Tanaman ini dapat dimanfaatkan dalam industri rumah tangga yang digunakan sebagai tanaman penghasil minyak nabati. Minyak nabati yang dihasilkan dari kelapa sawit mengandung vitamin E yang merupakan senyawa kompleks yang berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi membran sel dari glukosa, mengurangi inflamasi, mengatur sel darah, pertumbuhan jaringan ikat, dan mengontrol pembelahan sel. Kelapa sawit pernah mengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh hama yang menyerang tanaman ini, yaitu ulat api, kumbang tanduk, dan ulat kantong. Selain dapat mengurangi produksi kelapa sawit, hama tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan tanaman.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507000894 | T166612 | T1666122024 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available