Skripsi
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KEBUN KOPI KABUPATEN KOTA JAMBI
Penyakit diare merupakan masalah kesehatan yang memiliki dampak serius pada balita. Diare dapat berbahaya karena kehilangan cairan yang cepat dapat menyebabkan dehidrasi serius dan gangguan kesehatan pada balita. Puskesmas Kebun Kopi menjadi wilayah kerja dengan angka kesakitan diare tertinggi yaitu sebanyak 230 kasus pertahun 2023 hingga pertengahan tahun 2024. Berdasarkan observasi dilapangan, kondisi fisik rumah dan sanitasi lingkungan di wilayah ini masih belum memenuhi syarat rumah sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kondisi fisik rumah dan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas Kebun Kopi, Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (Cross Sectional). Populasi penelitian mencakup seluruh balita berusia 12-59 bulan di wilayah Puskesmas Kebun Kopi, yang berjumlah 836 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simpel Random Sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner dan Roll meter untuk mengukur luas ventilasi. Data dianalisis menggunakan software SPSS, analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil analisis bivariat menunjukan adanya hubungan signifikan antara kualitas fisik sumber air minum dan air bersih (p-value 0,032, PR= 2,026, dan 95% CI 1,330-3,085) dan kepemilikan jamban sehat (p-value 0,002, PR= 2,025, dan 95% CI 1,351-3,035) dengan kejadian diare pada balita. Sedangkan kondisi lantai rumah (p-value 0,094, PR= 1,500, dan 95% CI 0,972-2,315), ventilasi (p-value 1,000, PR= 1,037, dan 95% CI 0,648-1,659), sarana SPAL (p-value 0,845, PR= 1,125, dan 95% CI 0,671-1,886), dan pengelolaan sampah rumah tangga (p-value 0,521, PR= 1,411, dan 95% CI 0,534-3,738) tidak menunjukan adanya hubungan signifikan dengan kejadian diare pada balita. Hasil penelitian berdasarkan analisis multivariat menunjukan bahwa kepemilikan jamban sehat (p-value 0,012, PR= 2,894, dan 95% CI 1,259-6,655) menjadi faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian diare pada balita. Disimpulkan bahwa sanitasi lingkungan seperti kualitas fisik sumber air minum dan air bersih dan kepemilikan jamban sehat merupakan faktor resiko terkena diare.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507002185 | T168327 | T1683272025 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available