Skripsi
MORTALITAS LARVA Oryctes rhinoceros SETELAH APLIKASI BIO-INSEKTISIDA Bacillus thuringiensis FORMULASI PADAT LIMBAH AGROINDUSTRI DI LAPANGAN
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditi tanaman perkebunan yang memiliki keunggulan yang sangat penting dalam sektor perindustrian sehingga berpotensi untuk dibudidayakan. Dalam budidaya kelapa sawit, memiliki penurunan produksi karena terdapat gangguan hama yang menyerang tanaman kelapa sawit, yaitu kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros Linn). Serangan hama kumbang tanduk pada perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu permasalahan utama yang berdampak terhadap produktivitas hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas campuran limbah agroindustri terhadap pertumbuhan Bacillus thuringiensis dan untuk mengetahui pengaruh B. thuringiensis terhadap mortalitas larva O. rhinoceros. Penelitian ini dilaksanakan di kebun riset pertanian Universitas Sriwijaya dengan keadaan suhu dan kelembaban yang dinamis. Penelitian dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas empat perlakuan dan empat ulangan, sebagai pembanding diberikan perlakuan air dan perlakuan insektisida sebagai kontrol. Pengujian dilakukan pada larva O. rhinoceros di lapangan masing-masing diberi perlakuan yaitu P1: (onggok + bungkil kelapa sawit), P2: (onggok + ampok jagung), P3 (onggok + ampas tahu), P4 (onggok + bungkil kacang tanah), P5 (kontrol air), P6 (kontrol insektisida). Serangga uji yang digunakan berjumlah sepuluh ekor setiap ulangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mortalitas larva O. rhinoceros yang diaplikasikan dengan bio-insektisida memiliki hasil yang berbeda nyata antar perlakuan dengan tingkat mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan P1 yaitu pada hari ke-28 mencapai 100%, kemudian P4 dan P3 pada hari ke 32 mencapai 100% dan P2 pada hari ke-32 mencapai 95,0%. Mortalitas larva O. rhinoceros yang terinfeksi bakteri B. thuringiensis akan terlihat setelah 24 jam setelah aplikasi. Serangga uji akan mengalami perubahan morfologi dari warna putih menjadi coklat kehitaman, diikuti dengan nafsu makan yang berkurang hingga malas bergerak. Larva yang mati akan menunjukkan gejala tubuh yang melunak, busuk dan berlendir serta mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2407000254 | T137451 | T1374512023 | Central Library (References) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available