Skripsi
POTENSI FUNGI ENDOFIT DAUN KEMBANGBULAN (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) SEBAGAI INHIBITOR ENZIMα-AMILASE
Diabetes melitus di Indonesia menjadi masalah kesehatan yang serius dengan jumlah penderita yang terus meningkat setiap tahun. Pengembangan inhibitor enzim α-amilase dilakukan sebagai bagian langkah dalam pengendalian kadar gula darah bagi penderita diabetes. Enzim α-amilase ditemukan dalam saliva dan cairan pankreas serta berperan untuk mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Hal tersebut dapat menjadi penyebab peningkatan kadar glukosa darah bagi penderita diabetes. Untuk memperbanyak sumber bahan baku obat maka dilakukan pencarian kandidat inhibitor enzim α-amilase dari bahan alam salah satunya ditemukan pada tanaman kembang bulan. Kembang bulan juga dikenal sebagai tanaman insulin oleh masyarakat karena Daun kembang bulan dilaporkan memiliki kandungan zat aktif misalnya saponin, alkaloid,glikosida, tannin dan minyak atsiri. Alternatif yang dapat dilakukan sebagai upaya pencarian sumber bahan baku obat selain tanaman adalah melalui pengembangan potensi mikroorganisme, khususnya fungi endofit. Fungi endofit hidup didalam jaringan tanaman serta bisa memproduksi senyawa bioaktif yang serupa tanaman inang. Hal ini menjadi menjadi suatu keuntungan karena fungi endofit tidak membutuhkan lahan luas agar dapat tumbuh dan membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam produksi senyawa bioaktif dibandingkan tanaman inangnya. Penelitian ini dilakukan sejak bulan April 2024 hingga Oktober 2024 di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Genetika & Bioteknologi Jurusan Biologi, Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Indralaya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat fungi endofit dari daun kembang bulan, menganalisis potensi fungi endofit daun kembang bulan sebagai inhibitor enzim α-amilase, menganalisis kandungan senyawa metabolit sekunder serta menganalisis karakteristik dan identifikasi fungi endofit daun kembang bulan yang berpotensi tinggi sebagai inhibitor enzim α-amilase. Tahapan penelitian mencakup isolasi dan pemurnian fungi endofit, kultivasi fungi ix Universitas Sriwijaya endofit dalam medium PDB, ekstraksi metabolit sekunder fungi endofit dengan pelarut etil asetat, uji inhibisi enzim α-amilase secara spektrofotometri, perhitungan persentase inhibisi dan nilai IC50, analisis golongan senyawa ekstrak fungi endofit dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT) serta karakterisasi fenotipik hingga identifikasi molekuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa delapan isolat fungi endofit berhasil diisolasi dari daun kembang bulan. Lima isolat berasal dari daun tua yaitu DT1J1, DT2J1, DT2J1, DT3J1 dan DT4J1 sementara tiga lainnya berasal dari daun muda yaitu DM1J1,DM3J1 dan DM4J1. Empat dari delapan isolat fungi endofit yang diperoleh menunjukkan potensi tinggi sebagai inhibitor enzim α-amilase dengan nilai IC50 tergolong kuat yaitu DT3J1 (67,83 µg/ml), DM3J1 (69,36 µg/ml), DT2J2 (80,42 µg/ml) dan DT4J1 (88,64 µg/ml). Berdasarkan skrinning golongan senyawa dengan KLT, ekstrak isolat fungi endofit DT2J2 diketahui mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid dan terpenoid. Ekstrak isolat DT3J1 mengandung senyawa golongan fenol dan terpenoid. Ekstrak isolat DT4J1 mengandung senyawa golongan flavonoid dan terpenoid. Ekstrak isolat DM3J1 mengandung senyawa fenol. Isolat DT2J2, DT3J1, DT4J1 dan DM3J1 berturut turut teridentifikasi sebagai Curvularia pseudointermedia, Diaporthe passifloricola, Nodulisporium verrucosum dan Muyocopron laterale.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507001415 | T168558 | T1685582025 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available