Skripsi
KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN SPESIES ARTHROPODA TANAH PADA PERTANAMAN CABAI (CAPSICUM ANNUUM L.) TUMPANG SARI JAGUNG (ZEA MAYS) YANG DIAPLIKASIKAN BEAUVERIA BASSIANA
Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas tanaman yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan volume kebutuhannya terus meningkat seiring dengan bertambahnya penduduk dan berkembangnya teknologi. Upaya meningkatkan pendapatan petani salah satunya dengan mengefisienkan pemanfaatan lahan melalui sistem tanam polikultur. Selain dapat meningkatkan pendapatan petani, sistem tanam polikultur juga meningkatkan keragaman vegetasi. Keanekaragaman vegetasi pada lahan menentukan jenis artrhopoda tanah yang berada pada lahan tersebut. Tujuan dari polikultur selain mencegah serangan hama, tentunya untuk mendapatkan hasil yang meningkat dan produksi yang maksimal. Keuntungan yang didapatkan lebih besar dibanding monokultur karena agroekosistem bisa di modifikasi dengan baik yaitu, penjagaan fase musuh alami yang tidak aktif, komunitas keanekaragaman serangga, penyediaan inang alternatif, makanan alami, dan pembuatan tempat berlindung musuh alami. Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di lahan Percobaan Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, dan di Lahan Petani Tanjung Pering. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2024. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga perlakukan dan 16 ulangan. Ada dua lahan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: lahan perlakuan semprot jamur Beauveria bassiana Sebanyak 16 guludan dan lahan tanpa semprot 16 guludan dengan ukuran 3x1 m2, dan juga lahan petani seluas 60x40 m2. Dalam satu guludan ditanam sebanyak 7 lubang tanam cabai dan dipolikultur dengan tanaman jagung dengan jarak antar jagung 50x90 m2. Pengamatan variabel dilakukan pada setiap bedengan menggunakan dua buah perangkap pitfall dan corong berlese, pitfall dipasang pada setiap bedengan dan diletakan di tengah-tengah guludan, corong berlese dilakukan dengan mengambil tanah sampel pada setiap bedengan. Arthropoda yang didapat kemudian diidentifikasi dan didokumentasikan di Laboratorium Entomologi Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Hasil penelitian ini menunjukan kelimpahan spesies arthropoda tanah tertinggi yang tertangkap pada pitfall trap adalah arthropoda netral (pengurai) spesies Entomobrya sp, sedangkan yang tertangkap pada corong berlese arthropoda tanah yang tertinggi adalah arthropoda fitofag spesies Bryobia praetiosa. Dampak jamur Beauveria bassiana terhadap kelimpahan kelimpahan dan keanekaragaman spesies arthropoda tanah hasilnya tidak terlalu signifikan, namun juga berdampak signifikan pada spesies tertentu.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507001642 | T169178 | T1691782025 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available