Text
REPRESENTASI CANCEL CULTURE DARI MASYARAKAT DALAM FILM BUDI PEKERTI (ANALISIS SEMIOTIKA JOHN FISKE)
Film menjadi media massa untuk merepresentasikan sebuah realitas yang terjadi di dalam masyarakat. Seperti isu Cancel Culture yang saat ini kerap terjadi dan diceritakan melalui film “Budi Pekerti” (2021). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi cancel culture dalam masyarakat dengan menggunakan analisis semiotika John Fiske. Cancel culture merupakan fenomena sosial yang berkembang pesat di era digital. Film Budi Pekerti dipilih sebagai objek penelitian karena dinilai merefleksikan dinamika sosial dalam konteks Indonesia. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini digunakan tiga level pengkodean semiotika dari John Fiske yang terdiri dari level Realitas, level Representasi, dan Level Ideologi. Hasil analisis menunjukkan bahwa film Budi Pekerti merepresentasikan cancel culture sebagai bentuk kontrol sosial yang dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, moralitas kolektif, serta kekuatan media digital. Pada level realitas, perilaku dari tokoh-tokoh dalam film menggambarkan dinamika interpersonal yang kompleks. Pada level representasi, narasi dan sinematografi memperlihatkan peran media dalam memperkuat opini publik. Kemudian pada level ideologi, film budi pekerti mengangkat isu mengenai konsekuensi moral dan etika dalam praktik cancel culture. Penelitian ini menyimpulkan bahwa film budi pekerti tidak hanya menjadi cerminan dari fenomena sosial saja, tetapi juga terdapat kritik terhadap akses dan dampak negatif dari budaya canceling.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2507000736 | T165488 | T1654882024 | Central Library (Reference) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available