Skripsi
HUBUNGAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) 5 PILAR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERINJING KECAMATAN TANJUNG RAJA KABUPATEN OGAN ILIR
Berbagai penyakit yang muncul akibat buruknya sanitasi lingkungan salah satunya yaitu penyakit diare. Sejak tahun 2006, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi permasalahan sanitasi yaitu dengan adanya kebijakan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pendekatan ini telah memberikan kontribusi pada percepatan perubahan perilaku masyarakat dan penyediaan layanan sanitasi yang memenuhi standar kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling sebanyak 97 responden. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi, bivariat mengunakan Uji Chi-Square dan multivariat menggunakan Analisis Regresi Logistik Berganda. Hasil analisis bivariat Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan `antara perilaku pengelolaan air minum dan makanan (p-value=0,029), tak ada hubungan antara perilaku BABS(p-value=0,119), perilaku CTPS(p-value=1,000), pengelolaan sampah (p-value=0,228), perilaku pengelolaan limbah cair (p-value=0,145) dan berdasarkan analisis regresi logistik berganda variabel pengelolaan air minum dan makanan (p-value=0,019;OR=7,575) merupakan variabel yang paling dominan yang mempengaruhi kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kerinjing. Dapat disimpulkan bahwa ibu yang tidak menerapkan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) 5 pilar dapat meningkatkan resiko terkena diare.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307005928 | T127923 | T1279232023 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available