Text
KEKERASAN SIMBOLIK di SEKOLAH, Sebuah Ide Sosiologi Pendidikan Pierre Bourdieu
Bourdieu, seorang sosiolog Prancis meyakini bahwa sekolah merupakan tempat yang paling tepat untuk menyuburkan terjadinya praktik-praktik kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik bukanlah kekerasan fisik maupun psikologis. Bila kedua bentuk kekerasan ini wujudnya dapat dengan mudah dikenali, maka kekerasan simbolik sangat sulit dikenali. Kekerasan simbolik seringkali dianggap sebagai gejala yang sangat wajar, sehingga sebagian besar orang akan menerima begitu saja dan seolah-olah bersedia menempatkan diri mereka sebagai korban kekerasan simbolki dengan lapang, rela menjadi objek dan korban kekerasan. Pendidikan hakikatnya bertujuan untuk membangun kesadaran kritis bagi peserta didik. Pendidikan juga dimaknai sebagai proses mengubah perilaku sehingga indikator keberhasilan prosespendidikan harus dilihat dari sisi perubahan tersebut, sekecil apapun bentuk perubahan tersebut. Bila siswa dari kelas bawah setiap saat dipaksa untuk mempelajari berbagai habitus kelas atas, mereka akan memimpikan hidup seperti kelas atas. Kekerasan simbolik terjadi di dalam kelas. Tanpa sadar, siswa kelas bawah dijadikan korban dominasi, korban penindasan kelas atas secara simbolis, Seringkali mereka tidak sadar ketika sebenarnya mereka hanya menjadi objek belas kasihan kelas dominan. Satu hal yang harus dipahami adalah latar belakang sosial dan ekonomi siswa sangat beragam. Untuk itu contoh-contoh dalam bentuk cerita dan gambar seharusnya mengakomodasi keberagaman latar belakang tersebut.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2201044777 | B49157A | 370.19 Mar k 2018 | Faculty of Medicines (Ruang Baca Fakultas Kedokteran Madang) | Available |
No other version available