Skripsi
DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP JERMAN TERKAIT BOIKOT CRUDE PALM OIL INDONESIA OLEH UNI EROPA
Negara-negara maju cenderung memposisikan diri sebagai mitra strategis bagi negara-negara berkembang untuk menyukseskan proyek-proyek Millenium Development Goals (MDGS). Kelapa sawit menjadi salah satu bahan baku penting sejak tahun 1970-an. Dalam kelangkaan energi, kelapa sawit hadir sebagai alternatif. Industri kelapa sawit memiliki peran yang sangat besar dan menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Pemerintah Uni Eropa telah menunjukkan upaya untuk menyebarkan black campaign atau kampanye hitam yang menghubungkan minyak sawit dengan kesehatan dan lingkungan. Setelah adanya black campaign dan pemboikotan Crude Palm Oil (CPO) Indonesia oleh Uni Eropa terjadinya penurunan ekspor yang cukup signifikan. Jerman sebagai negara anggota dari Uni Eropa justru membuka dan mendukung kerja sama di bidang pertanian khususnya pada impor CPO. Pada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran Indonesia berdiplomasi dengan Jerman untuk mengatasi pemboikotan ini. Peneltian ini menggunanakn teori Diplomasi Ekonomi dari Kishan S Rana. Dalam menganalisa penelitian ini menurut Kishan S Rana terdapat 4 bagian sebagai instrumennya yaitu Economic Salesmanship, Networking, Image Branding, Regulation Management. Indonesia melakukan Diplomasi Ekonomi untuk mencari jalan jeluar terhadap kasus ini lalu Pemerintah Indonesia berhasil meyakinkan Jerman untuk menyelaraskan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang dibuat oleh Indonesia dengan standar mereka untuk memastikan bahwa CPO Indonesia dikelola dengan baik, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Kata Kunci: Diplomasi Ekonomi, Kelapa Sawit, Kampanye Hitam, Indonesia, Uni Eropa
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307006696 | T131840 | T1318402023 | Central Library (Referens) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available