Skripsi
PARAGENESIS ALTERASI HIDROTERMAL BATUAN VULKANIK FORMASI HULUSIMPANG DAERAH MARGODADI DAN SEKITARNYA, KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG
Provinsi Lampung yang berada di lajur pegunungan atau busur magmatik tentu saja terdapat banyak gunung api yang menghasilkan produk batuan berupa batuan vulkanik salah satunya dapat dijumpai di daerah penelitian yang terletak di daerah Margodadi dan sekitarnya, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Satuan batuan vulkanik didaerah penelitian berupa satuan batuan andesit, satuan batuan breksi fragmen andesit, dan satuan batuan tuf diindikasikan mengalami alterasi hidrotermal karena di jumapai beberapa mineral sekunder penciri alterasi. Proses alterasi hidrotermal ini dapat terjadi akibat adanya interaksi antara fluida hidrotermal terhadap batuan yang dilaluinya atau yang dikenal dengan istilah wall rocks. Akibat dariproses interaksi tersebut akan menyebabkan terubahnya mineral primer menjadi mineralsekunder. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui intensitasalterasi, tipe alterasi, zona alterasi, paragenesa dan tahapan keterbentukan alterasi, serta faktor yang mempengaruhi terjadinya alterasi di daerah penelitian. Metode analisis yangdigunakan dalam penelitian berupa analisis petrografi dengan mengamati keterdapatan mineral sekunder pada sayatan tipis batuan menggunakan bantuan mikroskop polarisasi.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa intensitas alterasi yang terjadi di daerah penelitian berkisar antara lemah hingga kuat. Adapun tipe alterasi hidrotermal di daerah penelitian berupa mesotermal berdasarkan suhu keterbentukanmineral alterasi yang hadir di daerah penelitian dengan temperatur 250-320o . Asosiasi himpunan mineral yang dijumpai berupa kehadiran mineral epidot, klorit, serisit,kuarsa sekunder, biotit sekunder, muskovit, mineral lempung illite, oksida besi, dan opak. Berdasarkan kehadiranhimpunan mineral tersebut terdapat dua zona alterasi didapatkan tiga zona alterasi antara lain; Zona Epidot-Kuarsa- Pirit(Propilitik), Zona Laumontit-Albit-Karbonat-Pirit (Zona Subpropilitik), dan Zona Kuarsa-Pirit-Kaolinit (Zona Argilik). Tahapan pembentukan alterasi di yakni di awali dengan terbentuknya zona alterasi filik pada suhu 270o C – 320o C dengan pH netral. Selanjutnya terbentuk zona altersi proplitik pada temperatur 250o C-300o C dengan pH netral mendekati asam.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307006524 | T131400 | T1314002023 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available