Skripsi
ANALISIS PENINGKATAN KADAR BAUKSIT MENGGUNAKAN ALAT THICKENER UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INDUSTRI REFRACTORY JENIS MORTAR DALAM SKALA LABORATORIUM.
Bauksit adalah biji utama aluminium yang tersusun oleh beberapa mineral yaitu dari mineral gibbsite, boehmite, dan diaspore, bersama dengan kuarsa dan mineral besi yaitu hematite dan rutile. Salah satu kegunaan bauksit adalah sebagai bahan baku mortar atau semen tahan api dalam industri refractory. Dalam industri refractory, feed bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bata tahan api memiliki standar yang sesuai dengan SNI 15 – 3787 – 1995 yaitu kadar alumina (Al2O3) ≥ 67,50%. Umumnya, kadar Al2O3 yang terdapat pada bauksit hasil tambang belum mencapai standar sebagai bahan baku pembuatan mortar atau semen tahan api yaitu 45,42 %, dalam industri refractory sehingga dilakukanlah proses peningkatan kadar Al2O3 dengan melakukan penelitian menggunakan alat thickener. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas feed bauksit sebelum dilakukan proses pengolahan dengan menggunakan alat thickener, menganalisis peningkatan kadar dan recovery hasil pengolahan bauksit dengan variable kemiringan sudut kipas dan berat feed menggunakan alat thickener, dan menganalisis penggunaan variasi variable yang menghasilkan kadar bauksit sesuai dengan SNI 15 – 3787 – 1995 sebagai syarat pembuatan mortar/semen tahan api. Sudut kemiringan kipas yang digunakan yaitu 35°, 45°, 55°, 65° dan 75°. Berat feed yang digunakan yaitu 500 gr, 100 gr, dan 1500 gr. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh tiga percobaan yang memenuhi standar sesuai dengan SNI 15 – 3787 – 1995. Dari tiga percobaan yang memenuhi standar, kadar konsentrat bauksit tertinggi terdapat pada percobaan ke-11 menggunakan variable kemiringan sudut kipas 35° dan berat feed 1500 gr yaitu 68,47% dengan recovery sebesar 79,39%.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307004052 | T112982 | T1129822023 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available