Skripsi
ANALISA BANGUNAN TINGGI TAHAN GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SHEARWALL & COREWALL
Bangunan tinggi merupakan bangunan bertingkat banyak yang sangat dikhawatirkan akan menimbulkan dampak besar apabila mengalami kerusakan jika terjadi gempa bumi. Seperti hal nya kota Palembang yang semakin banyaknya pembangunan bangunan tinggi sehingga mulailah di fikirkan kembali apakah dengan palembang memiliki zona gempa 2 masih membutuhkan struktur yang tahan gempa mengingat zona 2 memiliki getaran gempa yang termasuk rendah. Sesuai dengan perkembangan teknologi, para ahli mendesain bangunan tinggi tahan terhadap gempa dengan berbagai metode, misalnya dengan menggunakan dinding geser (shear wali), bracing dan tube. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan agar dapat menganalisa perilaku struktur bangunan tinggi yang menggunakan dinding geser (shear wali) dengan bangunan tinggi yang menggunakan tube. Perbandingan dilakukan dalam hal momen, gaya geser, gaya normal, reaksi dan deformasi dengan membuat dua buah model struktur bangunan 15 dan 20 lantai tiga dimensi dengan sistem grid struktur yang identik, akan tetapi memiliki sistem struktur yang berbeda yaitu sistem tube dan shear wali, Penggi pengaruh pada bangunan tinggi sehingga dalam perenca menggunakan analisis dinamis respon spektrum dimana dari analisa tersebut akan didapat nilai base shear yang kemudian dari nilai base shear itu sendiri dikalikan dengan beban gempa kemudian dianalisis kembali dengan analisis statiA: ekivalen. Hasil analisa yang didapatkan dari delapan sampel gedung yang direncanakan adalah bangunan yang mempunyai dinding geser lebih baik daripada bangunan tanpa dinding geser baik dengan ketinggian yang sama atau berbeda. Hal ini tampak dari momen dan gaya geser yang teijadi lebih besar dibandingkan bangunan lain. Untuk variasi dinding geser, nilai momen dan gaya geser paling besar terdapat pada bangunan D karena posisi dinding geser yang berada ditengah dan sedikit. Untuk gaya normal, paling besar lantai 1 terdapat pada bangunan satu dinding geser karena letaknya berada ditengah yang merupakan titik berat suatu bangunan. Sedangkan pada lantai selanjutnya nilai gaya normal yang besar terdapat pada bangunan tanpa dinding geser karena tidak adanya sistem pemikul beban lateral. Selain itu dapat disimpulkan bahwa ketinggian memberi pengaruh pada semua reaksi, gaya dalam (momen, gaya geser dan gaya normal) serta deformasi. Hal ini didasari dari reaksi dan momen reaksi 20 lantai yang merupakan dua kali struktur 15 lantai. Sehingga pada struktur 20 lantai dianjurkan menggunakan sistem penahan beban lateral seperti dinding geser supaya kineija batas layan dan kinerja batas ultimit tidak melebihi sy&mt yang ada untuk; meminimalisir akibat yang ditimbulan beban gempa.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1107001044 | T128998 | T1289982011 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available