Skripsi
STUDI KUAT TEKAN BETON DAN KONVERSI BENDA UJI KUBUS DAN SILINDER DENGAN MENGGUNAKAN JMF METODE SNI DAN ACI
Beton merupakan salah satu material pendukung struktur konstruksi cukup berpengaruh terhadap kekuata struktur bangunan bila terjadi musibah. Dalam penelitian ini hanya mencoba untuk mengkaji angka koefisien dari pada nilai konversi kuat tekan beton antara benda uji silinder dan benda uji kubus. Dengan menggunakan material-material lokal terutama pada agregat kasar berupa batu pecah Lahat dan batu koral Komering dan utuk agrgat halus seperti pasir berasal dari tanjungraja dengan semen dari Baturaja tipe 1. Percobaan ini menggunakan dua JMF yaitu metode SNI dan ACI tanpa ada penambahan zat aditif lainnya dimana metode SNI menggunakan cara table dan pembacaan grafik yang telah ditetapkan sedangkan metode ACI hanya memakai table sesuai yang telah ditetapakan, dengan menggunakan dua benda uji yaitu kubus dan silinder, mutu beton yang direncanakan dalam percobaan ini yaitu fc’ 25 MPa : 30 MPa dan 35 MPa. Percobaan ini dilakukan dilaboratorium teknik sipil universitas sriwijaya. Dalam penelitian ini mencoba analisa tentang koefisien konversi kuat tekan beton terhadap umur beton (terhadap kenaikan kuat tekan beton dalam rasio 21 hari sampai 28 hari). Juga konversi kuat tekan benda uju silinder dan kubus pada umur 28 hari. Disamping itu penelitian dilakukan untuk membandingkan material-material yang digunakan dalam pembentukan beton sehingga dapat membandingkan yang lebih efisien dan ekonomis dalam penggunaannya. Dari percobaan ini diketahui bahwa dengan menggunakan batu pecah lahat lebih mudah untuk mendekati kuat tekan beton yang direncanakan dari pada batu koral komering yaitu dengan angka pencapaian berkisar antara 0,974 sampai 1,022 untuk batu pecah Lahat,untuk batu koral sendiri berkisar antara 0>870 sampai 0*963 pada umur 21 hari. Pada umur 28 hari batu pecah Lahat berkisar 1,019 sampai 1,102 untuk batu koral 1,006 sampai 1,043. Sedangkan angka koefisien untuk konversi terhadap umur beton antara umur 21 hari dan 28 hari yaitu berkisar antara 0,862 sampai 0,974, begitu juga dengan metode yang digunakan, dimana metode SNI lebih besar pencapaiannya terhadap mutu beton yang direncanakan dari pada metode ACI hal ini dikarenakan penggunaan semen yang lebih banyak oleh SNI. Sementara angka konversi kuat tekan silinder terhadap kuat tekan kubus yang didapat pada penelitian ini yaitu berkisar antara 0,983 sampai 0,999. hal ini memenuhi target namun tidak sesuai dengan ketetapan yang telah berlaku yaitu 0,83 oleh PBI. Oleh itu untuk lebih efisien digunakan dalam pembuatan benda uji adalah kubus dengan material batu pecah lahat. J Dalam percobaan ini menjelaskan bahwa yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah material semen dan juga bentuk geometrik benda uji. Semakin banyak semen yang digunakan maka akan semakin tinggi nilai kuat tekannya.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
0907000860 | T128905 | T1289052009 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available