Skripsi
PEMANFAATAN PANEL SURYA PADA LAMPU NEON DC 12 V 5 WATT DAN 9 WATT UNTUK MENGHITUNG KONSTANTA LOSS LIGHT FACTOR (LLF).
Kebutuhan energi meningkat karena perkembangan teknologi. Energi listrik dari pembangkit listrik menjadi kebutuhan utama di Indonesia, tetapi masih banyak menggunakan bahan bakar fosil. Data Kementerian Energi menunjukkan sektor perusahaan (51,85%), transportasi (30,77%), rumah tangga (13,18%), dan sektor komersil (4,28%) sebagai pengguna energi terbesar. Penggunaan energi terbarukan, seperti energi matahari, dapat menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang tidak terbaharukan. Kapasitas daya pembangkit listrik tenaga surya meningkat dan menunjukkan potensinya untuk menggantikan pembangkit tenaga diesel. Dalam penerangan ruangan, intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis lampu, seperti lampu pijar (14 lumen/watt) dan lampu fluoresen (50 lumen/watt). Faktor-faktor kerugian seperti faktor utilisasi (UF) dan faktor rugi-rugi cahaya (LLF) mempengaruhi tingkat pencahayaan setelah jangka waktu tertentu. Penelitian pemanfaatan panel surya pada lampu neon DC 12 V 5 watt dan 9 watt dilakukan untuk menghitung konstanta Loss Light Factor (LLF). Rata-rata Loss Light Factor (LLF) pada Lampu Neon DC 5 watt pada hari kedua, keempat, dan keenam berturut-turut adalah 147.02, 133.18, dan 132.71. Sedangkan rata-rata Loss Light Factor (LLF) pada Lampu Neon DC 9 watt adalah 156.49, 144.46, dan 149.04. Kata Kunci : Panel surya, lampu neon, konstanta.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307006361 | T130405 | T1304052023 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available