Skripsi
ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE BISHOP DAN PEMETAAN ZONASI RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN WEIGHTED OVERLAY DI DAERAH MALANGSARI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN CIPANAS, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN.
Bencana alam merupakan suatu runtutan peristiwa yang memberikan dampak langsung berupa ancaman terhadap kehidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam sehingga dampak langsung yang ditimbulkan adalah kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dampak psikologis, serta timbulnya korban jiwa. Bencana alam yang sering terjadi di daerah penelitian salah satunya adalah bencana longsor, sehingga fenomena ini menarik untuk dipelajari sebagai bahan untuk mitigasi bencana. Longsoran atau gerakan massa erat kaitannya dengan proses-proses yang terjadi secara ilmiah pada suatu bentang alam. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lebak, yang mana tercatat sebanyak 24 kecamatan di Kabupaten Lebak termasuk ke dalam kawasan yang masuk ke dalam kawasan rawan tanah longsor pada tahun 2022. Pada penelitian ini, digunakan data primer dalam menganalisis sampel tanah berupa uji direct shear yang dilakukan pengujian pada laboratorium mekanika tanah untuk mendapatkan nilai kohesi (c) dan sudut geser dalam (ϕ). serta dilakukan juga pengujian unit weight untuk mendapatkan nilai berat isi basah maupun berat isi kering (Υ). Setelah mendapatkan data tersebut kemudian diolah di dalam aplikasi Geo Studio Slope/W 2012 dengan menggunakan metode Bishop yang digunakan untuk memperoleh nilai safety factor (faktor keamanan) dari setiap lereng. Dalam memodelkan kestabilan lereng, diperlukan data berupa slope, tinggi lereng, dan panjang lereng dari puncak hingga kaki lereng. Setelah dibuat pemodelan analisis stabilitas lereng, didapatkan nilai faktor keamanan 0,630 hingga 1,197 atau termasuk dalam kategori lereng labil hingga kritis. Selain menggunakan data primer berupa tanah tak terganggu, penelitian ini juga mengkombinasikan dengan data sekunder dalam pemetaan kawasan zonasi longor di daerah penelitian. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lebak, yang mana pada tahun 2022 tercatat sebanyak 24 kecamatan di Kabupaten Lebak termasuk ke dalam kawasan yang masuk ke dalam kawasan rawan tanah longsor. Kabupaten Lebak termasuk ke dalam daerah yang rawan bencana alam. Parameter yang dapat mempengaruhi potensi longsor antara lain yaitu kemiringan lereng, elevasi, geologi (jenis batuan), curah hujan, jenis tanah, tutupan lahan, kerapatan vegetasi, dan kebasahan lahan. Dari parameter-parameter tersebut, didapatkan tingkat kerawanan gerakan tanah daerah penelitian dibagi menjadi lima kawasan dengan kategori tiga kelas pembagian tingkat kerawanan longsor, yaitu rendah (2,35 – 3,40), sedang (3,41 – 4,00), dan tinggi (4,01 - 5,00). Jenis longsoran yang terdapat pada daerah penelitian antara lain rock fall, earth flow, dan translational slide. Persentase klasifikasi longsor tertinggi berada pada kelas sedang dengan luas 3958,47 Ha atau 48,877%, dari total keseluruhan luas penelitian yaitu 8100 Ha, dengan luas pemukiman warga yaitu 410,8 Ha dari total seluruh daerah penelitian, atau memiliki persentase 5,07%.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307006509 | T131178 | T1311782023 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available