Skripsi
ANALISIS PENILAIAN GEOWISATA MENGGUNAKAN METODE M-GAM (MODIFIED GEOSITE ASSESSMENT MODEL) DAN GEOTRACK DALAM UPAYA PENGEMBANGAN GEOWISATA DAERAH LEMBAH SEGAR DAN SEKITARNYA, KOTA SAWAHLUNTO, SUMATRA BARAT
Penelitian berada pada daerah Lembah Segar, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. Tatanan geologi pada daerah merupakan sebuah daya tarik kuat pada wisata alam, dimana pada daerah penelitian terdiri atas 4 Formasi diantaranya Formasi Silungkang, Formasi Tuhur, Formasi Sawahtambang dan Formasi Ombilin. Kawasan Geopark Sawahlunto merupakan salah satu Geopark yang terletak di Provinsi Sumatra Barat memiliki beragam situs geologi. Kawasan ini memenuhi kriteria – kriteria yang membuatnya berpotensi menjadi Geopark. Tujuan dari Analisa ini yaitu melakukan penilaian potensi geowisata dan menggunakan penilaian tersebut sebagai dasar pengembangan geowisata kawasan geowisata Lembah Segar dan Sekitarnya. Studi analisis ini dilaksanakan dengan menggunakan metode M-GAM (Modified Geosite Assessment Model). Dalam proses studi dilakukan metode penelitian menggunakan data kuesioner yang didasarkan terhadap 27 indikator dari metode M-GAM. Dimana pada metode M-GAM memiliki 27 Indikator yang terdiri atas nilai utama dan tambahan yang akan dijadikan kuesioner yang akan diberikan kepada pengunjung yang akan menentukan penting atau tidaknya setiap sub indikator tersebut. Nilai utama terdiri atas tiga pembagian nilai dimana mencangkup penilaian ilmiah, keindahan dan perlindungan. Nilai tambahan mencangkup dua penilaian diantaranya nilai fungsional dan nilai wisata. Terdapat 7 geosite yang akan diberikan penilaian dengan hasil yaitu Batu Runciang( 8.17 dan 7.62) Serpih Bakelok ( 6.35 dan 7.72), Tabiang Tinggi ( 6.81 dan 8.14) dan Puncak Cemara (8.19 dan 8.41), Stone Garden (6.37 dan 7.96), Goa Batu Gantuang ( 3.91 dan 6.07)dan Air Terjun Kubang (3.48 dan 6.48). Hasil dari penilaian yang didapatkan akan dilanjutkan dengan melakukan ploting pada matriks M-GAM dimana hasil dari penilaian menunjukan lima dari geosite berada pada bidang Z22 yaitu Geosite Batu Runciang, Tabiang Tinggi, Puncak Cemara, Serpih Bakelok dan Stone garden. Bidang Z22 menurut matriks M-GAM berarti bahwasanya geosite bersangkutan memiliki nilai utama dan tambahan yang sedang. Hasil dari penilian lima geosite berdasarkan kondisi dari setiap geosite yang masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya dari segi publikasi, pemandu professional, dan fasilitas penunjang wisata. Dua geosite yaitu Gua Batu Gantuang dan Air Terjun Kubang berada pada bidang Z21 matriks M-GAM, dimana kedua geosite ini memiliki nilai utama sedang namun nilai tambahan rendah. Nilai tambahan yang rendah dari ke dua geosite ini menunjukan bahwa terdapat masih banyak kekurangan dalam akses, fasilitas, jumlah pengunjung, promosi, penjagaan, kondisi visual, pemandu wisata professional, serta fasilitas penunjang wisata.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
2307006611 | T130770 | T1307702023 | Central Library (Referens) | Available |
No other version available