Skripsi
ANALISIS RASIONALISASI PENCATAT CURAH HUJAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MUSI
Komponen masukan utama dalam proses hidrologi adalah hujan. Kualitas dan kuantitas data hujan menentukan kualitas ketetapan perencanaan dan pengelolaan sumber daya air. Agar memperoleh data yang akurat maka perhatian khusus perlu diberikan pada kondisi stasiun hujan, jumlah stasiun hujan, kerapatan dan pola penyebaran serta ketelitian pencatatannya. Daerah aliran sungai Musi merupakan daerah aliran terbesar di Sumatera, sehingga memerlukan perhatian khusus untuk stasiun pencatat curah hujan. Berdasarkan peta pencatat koordinat stasiun curah hujan, di DAS Musi saat ini letak dari stasiun pencatat curah hujan belum tersebar secara merata dan akan berpengaruh pada hasil pendataan yang didapat. Berdasarkan hasil analisis, metode pola jaringan Kagan yang dibatasi dengan kesalahan perataan dan kesalahan interpolasi sebesar 13% memberikan hasil DAS Musi harus memiliki 157 stasiun pencatat curah hujan, dengan kesalahan perataan sebesar 1,86 %, kesalahan interpolasi sebesar 13 %, dan jarak antar stasiun sebesar 20,90 km. Disamping itu untuk perhitungan per Sub DAS Musi dilakukan terhadap Sub DAS yang memiliki minimal tiga pencatat curah hujan yang aktif. Dengan hasil, Sub DAS Lematang 40 stasiun, kesalahan perataan 2,78%, kesalahan interpolasi 11 %, dan jarak antar stasiun 14,49 km, Sub DAS Seman gus 45 stasiun, kesalahan perataan 2,57 %, kesalahan interpolasi 11 %, dan jarak antar stasiun 9,78 km, Sub DAS Ogan 15 stasiun, kesalahan perataan 4,14 %, kesalahan 11 %, dan jarak antar stasiun 27,5 km, Sub DAS Komering 91 stasiun, kesalahan interpolasi 2 %, kesalahan interpolasi 11 %, dan jarak antar stasiun 10,17 km.
Inventory Code | Barcode | Call Number | Location | Status |
---|---|---|---|---|
1407003259 | T130158 | T1301582012 | Central Library (REFERENCES) | Available but not for loan - Not for Loan |
No other version available