The Sriwijaya University Library

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Login
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of PENERAPAN TEORI DEELNEMING TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA

Skripsi

PENERAPAN TEORI DEELNEMING TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA

Wulandari, Putri - Personal Name;

Penilaian

0,0

dari 5
Penilaian anda saat ini :  

Skripsi ini berjudul “Penerapan Teori Deelneming Terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Secara Bersama-Sama”. Rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan skripsi ini yaitu: Dasar Perimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Pidana Terhadap Putusan Nomor 1/Pid.Sus-TPK/2022/PN Plg dan Putusan Nomor 2/Pid.Sus-TPK/2022/PN Plg dan Penerapan Teori Deelneming Pada Putusan Hakim Nomor 1/Pid.Sus/TPK/2022/PN Plg dan Putusan Nomor 2/Pid.Sus-TPK/2022/PN Plg. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum normatif yang analisis datanya disusun secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhkan Putusan diatas berdasarkan dakwaan Primair dan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah berdasarkan Pasal 183 KUHAP. Namun Dalam Perma No 1 tahun 2020 menjelaskan bahwa tahapan pertimbangan hakim sebagai berikut: kategori kerugian keuangan negara, tingkat kesalahan, dampak, dan keuntungan, rentang penjatuhan pidana, keadaan pemberat dan peringan, penjatuhan pidana, ketentuan lain yang berkaitan. Maka para terdakwa dalam perkara ini mengakibatkan kategori berat. Kemudian penerapan teori deelneming pada tindak pidana korupsi dalam Pasal 55 KUHP disimpulkan bahwa para terdakwa berperan atau berkedudukan sebagai pleger, doenpleger, dan medepleger. Sementara dalam Pasal 15 UU No 20 tahun 2001 ditegaskan bahwa semua pelaku atau pembuat delik dianggap memiliki kedudukan yang sama sebagai pelaku utama. sehingga jika hakim menangani perkara percobaan, pembantuan dan pemufakatan jahat dalam tindak pidana korupsi hakim seharusnya menggunakan Pasal 15 ini dalam memutus perkara sejalan dengan pernyataan asas Lex specialis derogate legi generalis. Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Penerapan Teori Deelneming, Tindak Pidana Korupsi


Availability
Inventory Code Barcode Call Number Location Status
2307003930T95074T950742023Central Library (Referens)Available
Detail Information
Series Title
-
Call Number
T950742023
Publisher
Indralaya : Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya., 2023
Collation
xii, 129 hlm.; 29 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
345.010 7
Content Type
Text
Media Type
unmediated
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Prodi Ilmu Hukum, Tindak pidana korupsi
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
MURZ
Other version/related

No other version available

File Attachment
  • PENERAPAN TEORI DEELNEMING TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA
Comments

You must be logged in to post a comment

The Sriwijaya University Library
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search