Text
Manajemen Risiko Kecelakaan Kerja Untuk Aktivitas Kerja Di Ketinggian (Working At Height) Dalam Project Pusri Ii B Pt Pupuk Sriwidjaja Palembang Sumatera Selatan Tahun 2015
Hampir 32 % kecelakaan kerja yang ada di Indonesia terjadi pada bidang
kontruksi. Aktivitas kerja di ketinggian merupakan pekerjaan yang memiliki
risiko kecelakaan kerja yang cukup besar. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan
pada pelaksanaan manajemen risiko kecelakaan kerja untuk aktivitas kerja di
ketinggian.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen risiko kecelakaan
kerja bekerja di ketinggian dalam Project PII B PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
dengan mengacu pada proses manajemen risiko AS/ NZS 4360:2004 yang
disesuaikan dengan sistem manajemen PT. X. Desain penelitian yang digunakan
mengunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi,
wawancara dan telaah dokumen.
Dari hasil penelitian diketahui terdapat 3 risiko dengan tingkat risiko
sangat tingggi (E), 3 risiko dengan tingkat risiko tinggi (H), 7 risiko dengan
tingkat risiko sedang (M), dan 2 risiko dengan tingkat risiko rendah (L).
Pengendalian yang telah dilakukan antara lain, penyedian APD, komunikasi dan
konsultasi melalui sistem izin kerja dan pemantauan dan tinjaun ulang secara
periodik melalui meeting mingguan atau bulanan.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat risiko dalam aktivitas kerja di
ketinggian. Oleh karena itu harus dilakukan peningkatan terhadap pengawasan
pada pekerjaan yang berada di ketinggian dan mengoptimalkan divisi diluar HSE
untuk pelaksanaan manajemen risiko untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan.
No copy data
No other version available