Text
Pengaruh Ph terhadap viabilitas konsorsium bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat pada pupuk hayati cair selama masa simpan
Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang mengkolonisasi rizosfir atau bagian dalam tanaman untuk memacu pertumbuhan. Pengembangan pupuk hayati adalah salah satu solusi dalam menggantikan pupuk kimia, disebabkan dalam penggunaannya pupuk hayati lebih efektif. Kendali standar mutu pupuk hayati selama masa simpannya diperlukan dalam pengawasan produk pupuk hayati yang beredar. Salah satu dasar yang digunakan dalam menentukan kualitas pupuk hayati adalah populasi mikroba (viabilitas) dalam pupuk hayati. Pupuk hayati cair dibuat dengan cara menggabungkan dua bakteri yang mempunyai sinergisme atau yang disebut dengan konsorsium ke dalam media pupuk hayati yang berisikan sumber nutrisi berupa (C:N:P:K) dari molase, urea, TSP, dan KCl.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH terhadap viabilitas konsorsium bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat, mengetahui berapakah pH yang paling tinggi pengaruhnya terhadap viabilitas konsorsium bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat selama masa simpan, memprediksi lama masa simpan dari pupuk berdasarkan viabilitas konsorsium bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan Maret 2016 di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Penelitian ini meliputi peremajaan bakteri, pembuatan kurva pertumbuhan, pembuatan media pupuk hayati, preparasi pH, pembuatan inokulum konsorsium bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat, inokulasi bakteri konsorsium bakteri ke dalam media pupuk hayati, penyimpanan dan pengamatan pupuk hayati, analisis dan penyajian data.
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial dengan 2 faktor perlakuan yang terdiri atas pH (P), p1= pH 5, p2= pH 6, p3= pH 7, p4= pH 8 dan p5= pH 9, dan Waktu (minggu) yakni w1 (minggu ke-1), w2 (minggu ke-2), w3 (minggu ke-3), w4 (minggu ke-4), yakni w5 (minggu ke-5), w6 (minggu ke-6), w7 (minggu ke-7), w8 (minggu ke-8), yakni w9 (minggu ke-9), w10 (minggu ke-10), w11 (minggu ke-11), w12(minggu ke-12) dengan 4 ulangan. Variabel pengamatan pada penelitian ini adalah jumlah sel bakteri (CFU/ml), pH awal dan akhir. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis Varian (ANAVA) pada program Software Statistica 8. Apabila hasil Analisis Varian menunjukkan hasil yang signifikan kemudian dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test (DNMRT)dengan α 0,05. Analisis regresi sederhana digunakan untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui masa simpan pupuk hayati untuk mengetahui pengaruh perlakuan pH, dan Waktu (minggu) terhadap jumlah sel (populasi) bakteri.
Hasil uji potensi pada penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pH 7 (2,0 x 109CFU/ml), pH 8 (2,3 x 109 CFU/ml), dan pH 9 (2,3 x 109 CFU/ml) menunjukkan jumlah sel bakteri yang tidak berbeda nyata dan menunjukkan jumlah sel bakteri yang tinggi dari pada perlakuan pH 5 (1,2 x 109 CFU/ml) dan pH 6 (9,5 x 108CFU/ml), dan Interaksi pH dan waktu memiliki jumlah sel bakteri tinggi dan efektif terdapat pada pH (8) dengan waktu (7 minggu) dengan jumlah sel bakteri sebanyak 6,1 x 109 CFU/ml. Waktu masa simpan pupuk hayati berdasarkan jumlah sel bakteri minimal ≥ 1,0 x 107 CFU/ml dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/Sr.140/10/2011 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan pembenah Tanah diperkirakan mampu bertahan selama 13,576 bulan.
No copy data
No other version available