Text
Uji aktivitas larvasida dan karakterisasi minyak atsiri daun sirih merah (Piper rocatum Ruiz & Pav) terhadap larva nyamuk demam berdarah
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Upaya
pemberantasan untuk memutus rantai penularannya ditekankan pada stadium larva.
Minyak atsiri daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) memiliki aktivitas
sebagai larvasida alami dengan mekanisme racun kontak. Metode distilasi uap air
digunakan untuk isolasi minyak atsiri. Hasil penentuan kualitas minyak atsiri
menunjukkan bahwa rendemen yang dihasilkan adalah 0,125% b/v, berwarna
kuning bening, bau khas aromatik sesuai dengan tanaman penghasil, berat jenis
0,7874 g/mL, indeks bias 1,4676, rotasi optik -2,6° dengan kelarutan dalam alkohol
70% 1:7. Uji aktivitas larvasida dilakukan pada larva nyamuk Aedes aegypti instar
I dan III dengan variasi konsentrasi 5, 10, 15, 20, 25, dan 50 ppm dengan kontrol
positif (Abate®) dan kontrol negatif (air sumur dan tween 80) berisi 20 ekor larva.
Hasil analisis probit dengan metode non linier (Graphpad Prism 5) mendapatkan
LC50 dan LC99 instar I pada konsentrasi 31,12 ppm dan 65,19 ppm sedangkan LC50
dan LC99 instar III pada konsentrasi 29,68 ppm dan 66,65 ppm. Hasil analisis
statistika dengan uji Kruskal Wallis dan Mann-Whitney, minyak atsiri daun sirih
merah berpotensi sama dengan Abate® sebagai larvasida pada konsentrasi 50 ppm
dengan nilai signifikasi p>0,05. Analisis GC-MS menunjukkan adanya 12 puncak
senyawa dengan waktu retensi relatif berdekatan, 4 puncak tertinggi yaitu sabinene
(44,33%), beta myrcene (21,90%), beta phellandrene (9,14%), dan alfa
phellandrene (8,17%).
No copy data
No other version available