Text
Uji aktivitas larvasida minyak atsiri daun gelam tikus (Melaluca leucadendra var.minor (Sm.) duthhie) terhadap larva nyamuk Aedes Aegypti
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
di Indonesia. Salah satu cara pemberantasan DBD dengan mengendalikan vektor
DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti. Minyak atsiri daun Gelam Tikus (Melaleuca
leucadendra var.minor (Sm) Duthie) dengan kandungan seskuiterpen berpotensi
menjadi larvasida alami. Isolasi minyak atsiri dilakukan dengan metode distilasi
uap air. Hasil pemeriksaan sifat fisik minyak atsiri menunjukkan bahwa rendemen
yang dihasilkan adalah 0,40% b/v, berwarna kuning bening, bau khas aromatik
sesuai tumbuhan asal, berat jenis 0,9189 g/mL, indeks bias 1,5466, rotasi optik –
4° dan kelarutan dalam alkohol 96% 1:2 jernih. Pada penelitian ini larva nyamuk
Aedes aegypti instar I dan III dibagi menjadi 2 kelompok kontrol yaitu positif
(Abate®) dan negatif (air sumur dan Tween 80), 5 kelompok perlakuan minyak
atsiri dengan konsentrasi tiap kelompok yaitu 50, 100, 150, dan 200, dan 250
mg/L yang berisi 20 ekor larva. Hasil analisis probit dengan metode regresi linier
didapatkan LC50 instar I pada konsentrasi 61,314 mg/L dan LC99 pada konsentrasi
151,063 mg/L, sedangkan LC50 instar III pada konsentrasi 76,224 mg/L dan LC99
pada konsentrasi 170,278 mg/L. Hasil analisis statistika dengan uji Kruskal Wallis
dan Mann Whitney, minyak atsiri daun Gelam Tikus memiliki potensi larvasida
yang sama dengan Abate® pada konsentrasi 200 dan 250 mg/L dengan nilai
signifikansi p>0,05.
No copy data
No other version available