Text
Viabilitas konsorsium bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat pada media pembawa tanah gambut sebagai pupuk hayati dengan berbagai kelembaban selama masa penyimpanan
Pupuk hayati merupakan formulasi inokulan mikroba unggul yang dapat
menambah atau meningkatkan unsur hara dalam tanah. Pupuk hayati mampu
mengurangi dan mengatasi masalah penggunaan pupuk anorganik yang kurang
tersedia dan tidak sebanding dengan produksi pupuk dan mahalnya harga pupuk
anorganik. Pupuk hayati mempunyai kelebihan dengan terkandung mikroba yang
mampu mendegradasi bahan organik sehingga mampu menyediakan unsur hara
yang mampu diserap oleh tanaman. Pupuk hayati saat ini banyak diproduksi
dengan penggabungan beberapa bakteri yang bersinergisme atau disebut
konsorsium. Pupuk hayati biasanya dikemas dalam bahan pembawa berbentuk
serbuk , cairan dan bentuk granul. Bahan pembawa inokulan serbuk dapat
digunakan adalah tanah gambut. Viabilitas konsorsium bakteri dalam pupuk
hayati dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti pH, suhu dan kelembaban.
Kelembaban 40-50% merupakan kelembaban optimum untuk pertumbuhan
bakteri selama proses pengomposan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kelembaban terbaik yang
menunjukkan viabilitas konsorsium bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat,
untuk memprediksikan lama masa simpan pupuk hayati berdasarkan viabilitas
sesuai dengan standar baku mutu pupuk hayati.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan Maret 2016.
Pembuatan pupuk hayati dan uji viabilitas konsorsium bakteri penambat nitrogen
dan pelarut fosfat dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.
Penelitian ini meliputi peremajaan bakteri, pembuatan kurva pertumbuhan,
pembuatan konsorsium bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat, preparasi
tanah gambut sebagai media pembawa, formulasi media pembawa tanah gambut
dan inokulasi konsorsium bakteri, pengemasan pupuk hayti, uji viabilitas,
pengamatan dan analisis data.
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap
(RAL) berpola faktorial, dengan 2 faktor yaitu kelembaban terdiri dari (30%, 40%, 50% dan 60%) dan waktu (Minggu) terdiri dari 12 taraf (w1: minggu ke-1;
w2: minggu ke-2; w3: minggu ke-3; w4: minggu ke-4:w5: minggu ke-5; w6:
minggu ke-6; w7: minggu ke-7; w8: minggu ke-8; w9: minggu ke-9; w10: minggu
ke-10; w11: minggu ke-11; w12: minggu ke-12). Variabel pengamatan pada
penelitian ini adalah viabilitas bakteri pada pupuk hayati (CFU/gram), pH awal
dan pH akhir pupuk hayati. Data berupa viabilitas bakteri dianalisis dengan
menggunakan Analisis Varian (ANAVA) pada program Software Statistica 8.
Apabilla hasil Analisis Varian menunjukkan hasil yang signifikan kemudian
dilanjutkan dengan Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) dengan α 0,05.
Analisis orthogonal polynomial digunakan untuk mengetahui kelembaban
optimum terbaik selama masa simpan pupuk hayati. Analisis regresi sederhana
digunakan untuk memprediksi waktu masa simpan pupuk hayati.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan kelembaban (30%, 40%, 50%,
60%) yang memiliki jumlah bakteri tertinggi adalah pada perlakuan 40% dengan
jumlah bakteri 1,3x109 (CFU/g) dan perlakuan waktu (w1: minggu ke-1; w2:
minggu ke-2; w3: minggu ke-3; w4: minggu ke-4:w5: minggu ke-5; w6: minggu
ke-6; w7: minggu ke-7; w8: minggu ke-8; w9: minggu ke-9; w10: minggu ke-10;
w11: minggu ke-11; w12: minggu ke-12) yang memiliki jumlah bakteri tertinggi
adalah pada minggu ke-3 dengan jumlah bakteri 6,4x109 (CFU/g). Kelembaban
terbaik untuk pupuk hayati padat selama masa simpan yaitu pada kelembaban
45,6% dengan jumlah bakteri 1,1x109(CFU/g). Pupuk hayati mampu bertahan
hingga 19,3 bulan dengan jumlah bakteri ≥107 (CFU/g) sesuai dengan baku mutu
pupuk hayati.
No copy data
No other version available