Text
Hubungan nitrat, fosfat dan ammonium terhadap keberadaan makrozoobenthos di perairan muara sungai lumpur Kabupaten Ogan Komering Ilir (Oki) Sumatera Selatan
Perairan Sungai Lumpur telah banyak dimanfaatkan oleh penduduk sekitar
untuk berbagai aktivitas yaitu daerah pemukiman, pertambakan, transportasi dan
penangkapan ikan. Selain itu di hulu sungai terdapat industri pengolahan sawit.
Berbagai bahan buangan yang berasal dari aktivitas tersebut menyebabkan terjadinya
penurunan kualitas perairan yang dapat berdampak langsung pada biota perairan,
salah satunya makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan
nutrien (nitrat, fosfat, amonium) dan parameter lingkungan terhadap keberadaan
makrozoobenthos. Penentuan titik sampling menggunakan metode purposive
sampling sebanyak 9 stasiun. Sampel air dan makrozoobentos diambil di dasar
perairan menggunakan water sampler dan ekman grab. Analisis sampel dilakukan di
Laboratorium Oseanografi Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kandungan rata-rata nutrien di perairan Muara Sungai
Lumpur berkisar antara 0,225 – 1,329 mg/L untuk nitrat (NO3
-), fosfat (PO4
+) berkisar
antara 0,007 – 0,029 mg/L, serta amonium (NH4
+) berkisar antara 0,026 – 0,242
mg/L. Makrozoobentos yang ditemukan pada penelitian ini terdiri dari dua kelas
yakni kelas Gastropoda terdiri atas Nassarius sp.; Murex sp.; Tomlinia sp.; Cerithidea
sp.; dan kelas Bivalvia terdiri atas Mactra sp.; dan Anadara sp. dengan komposisi
tidak ada yang mendominasi. Berdasarkan hasil Analisis Komponen Utama (AKU)
menunjukkan bahwa nitrat (NO3
-), fosfat (PO4
+) dan amonium (NH4
+) memiliki nilai
korelasi/hubungan yang sangat rendah terhadap keberadaan makrozoobentos.
Berdasarkan KEPMENLH No. 51 Tahun 2004 kualitas perairan Muara Sungai
Lumpur ditinjau dari parameter diatas masih baik untuk kehidupan biota perairan.
No copy data
No other version available