Text
Kreativitas guru dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri Se- Kabupaten Banyuasin
Penelitian ini berjudul “Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA Negeri Se-kabupaten Banyuasin”. Guru adalah unsur utama penentu keberhasilan dalam proses pembelajaran, karena bentuk dan sikap pengajaran sangat tergantung pada guru sebagai pengelola, pengatur, pembimbing, dan pemberi keputusan. Pembelajaran yang baik tergantung pada pemilihan pendekatan, strategi, model, metode dan media pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Oleh karena itu perlu dikembangkan dan ditingkatkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran supaya suasana pembelajaran menjadi menarik. Rumusan masalah dalam penelitian ini: Bagaimana kreativitas guru dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri Se-kabupaten Banyuasin? Adapun tujuan dari penelitian ingin mengatahui kreativitas guru dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri Se-kabupaten Banyuasin. Sedangkan manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Guru ekonomi di SMA Negeri Se-kabupaten Banyuasin yang terdiri dari 13 guru dari 6 sekolah. Penarikan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan observasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Data yang telah diperoleh akan dianalisis dalam bentuk persentase selanjutnya diklasifikasikan ke dalam penilaian kreativitas. Hasil dari penelitian tentang kreativitas guru dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri Sekabupaten Banyuasin, yaitu: dari hasil angket sebagian besar guru dikategorikan kreatif dengan rerata persentase 78,80 %, sedangkan dari hasil observasi sebagian besar guru dikategorikan kreatif dengan rerata persentase 69,07%. Kelemahan dalam penelitian ini, angket hanya diberikan pada guru saja. selain itu, kelemahan juga terdapat pada indikator keaslian berpikir, dimana hanya sebagian guru yang memberikan gagasan yang baru dan unik, mengungkapkan hal-hal yang unik yang tidak terpikirkan oleh orang lain, dan mengkombinasikan berbagai media pembelajaran.
No copy data
No other version available